Menurut Risha, informasi yang didapat dari pengelola stadion, kejadian tersebut karena kerusakan pembangkit listrik cadangan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, sampai saat ini belum diketahui kerusakan apa yang dimaksud pengelola.
"Kami mewakili manajemen menyampaikan maaf kepada semua. Lampu padam saat pertandingan sisa 2,5 menit. Kami sudah koordinasi dengan pengelola, katanya karena teknis diesel sebabkan mati lampu, tapi baru akan dipastikan besok, gangguan tersebut sumbernya di mana," kata Risha kepada wartawan usai laga, seperti dikutip dari situs resmi Persib.
Risha mengatakan, pihaknya pun akan menyampaikan laporan tertulis perihal tersebut kepada PT Liga Indonesia. Ia pun mengaku kejadian tersebut akan menjadi pelajaran sehingga tidak terulang kembali pada pertandingan ke depannya.
"Pastinya kami akan laporkan tertulis secara rinci kepada pengawas pertandingan lalu ke PT Liga. Mengenai mekanisme denda atau sanksi lain saya belum mengetahuinya, dan belum dapat menjawab hal tersebut. Yang jelas kami akan persiapkan lebih matang untuk hari Selasa (7 April 2015, menghadapi PBR) agar tidak kembali terulang," tambahnya.
Risha mengakui selain mati lampu, pertandingan tersebut sempat mundur dari waktu yang dijadwalkan, padahal secara perencanaan sudah dijalankan sebagaimana mestinya. Namun, kondisi cuaca dan terjadi penumpukan kendaraan di jalan menunju stadion membuat tim Semen Padang datang terlambat karena terjebak kemacetan cukup parah.
"Tadi luar biasa macetnya. Kami perkirakan dari hotel tempat menginap satu setengah jam perjalanan. Dengan waktu normal dapat ditempuh kurang dari satu jam dengan kawalan dari pihak kepolisian, kemacetan ini memang di luar prediksi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.