Selama ini pencarian bibit pemain berbakat dilakukan secara konvensional dengan cara itu-itu saja, yakni mencomot pemain 'bagus' di daerah tanpa melalui jalur kompetisi. Hasilnya, kerangka tim nasional Indonesia didominasi pemain Jabodetabek, atau kota besar saja.
"PSSI bisa melakukan terobosan dengan membentuk timnas usia muda di setiap wilayah. Ini disebabkan posisi Indonesia yang sangat luas," ujar mantan penasehat teknik Tim Nasional Indonesia Senior AFF 2012, Risdianto, kepada Harian Super Ball.
Mantan striker tim nasional Indonesia era 1980-an itu mencontohkan dengan membentuk tim nasional Indonesia usia muda di tiga wilayah, yakni wilayah Barat, Timur, dan Tengah. Dengan demikian, kerangka timnas usia muda yang terbentuk menjadi tiga tim, mewakili masing-masing wilayah.
"Selain penjaringan pemain muda lebih efektif, juga tidak lagi memikirkan urusan pendidikan (sekolah) yang selama ini menjadi kendala pembentukan tim usia muda," ujarnya.
Risdianto menegaskan proses seleksi yang digelar di masing-masing wilayah merujuk program sama, di bawah pengawasan PSSI. Soal pembiayaan, Risdianto meyakinkan itu tidak menjadi soal. Alasannya, masing-masing daerah memiliki tanggungjawab untuk pembinaan usia muda. Ditambah lagi, banyak sponsor yang berminat bekerja sama dengan even di daerah ini.
"Saya yakin pemerintah daerah pasti dukung dan bisa melakukan kerja sama dengan pihak lain," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.