Dia mengunjungi bekas sekolah dasarnya Our Lady and St Swithin Catholic Primary School di kawasan pekerja Croxteth, Liverpool. Di aula sekolah sudah bersiap 99 bocah yang antusias menunggu sang bintang.
Di sekolah inilah mimpi Rooney untuk menjadi bintang lapangan hijau berawal. Di sekolah inilah Rooney kecil mulai menendang bola, berlarian di lapangan kecil yang saat itu dianggapnya sebesar tiga kali lapangan sepak bola.
Dalam laga di melawan Slovenia di Wembley nanti, Rooney akan menjadi "centurion" Inggris kesembilan sehingga dia didaulat untuk menjadi kapten dalam laga tersebut.
Beberapa nama lain yang juga mencatat 100 kali laga bersama timnas Inggris adalah sang legenda Bobby Charlton (1973) dan Steven Gerrard (2012).
Kembali ke bekas sekolah Rooney, saat memasuki ruangan aula ke-99 bocah itu menyambut sang bintang dengan tepuk tangan yang sangat riuh dan menyanyikan nama Rooney saat dia mengambil tempat di antara anak-anak itu untuk berfoto.
Bocah-bocah itu kemudian menghujani Rooney dengan berbagai pertanyaan dan tepukan-tepukan di punggungnya. Meski kini Rooney memperkuat Manchester United, bagi anak-anak itu dia tetaplah sang pahlawan lokal.
"Sebuah hal yang sangat istimewa saya bisa kembali ke sekolah tempat saya belajar di masa anak-anak. Saya masih melihat beberapa mantan guru dan saya senang melihat anak-anak bahagia. Di sekolah inilah saya mulai menendang bola," ujar Rooney.
Rooney menambahkan semua anak bercita-cita menjadi pesepak bola karena mereka menyukai olahraga itu. Sehingga, sukses bermain 100 kali sekaligus menjadi kapten timnas, merupakan hal istimewa bagi Rooney.
"Saya selalu ingin menjadi pesepak bola profesional dan saya berhasil mencapainya. Sehingga menjadi kapten timnas di laga ke-100 sungguh sangat istimewa," tambah dia.
Kedatangan Rooney ke bekas sekolahnya itu tak hanya membahagiakan anak-anak, para guru juga senang atas kedatangan sang bintang.
"Wayne memberikan rasa percaya diri kepada anak-anak. Dia memiliki nilai-nilai yang sama dengan nilai-nilai yang kami tanamkan," kata kepala sekolah Sandra Hamilton.
"Dia sudah sangat dewasa, dia seorang pemimpin. Dia pemain kelas dunia. Kami selalu menganggapnya sebagai bagian dari keluarga kami dan kami bangga atas seluruh pencapaiannya," tambah Sandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.