Madrid Melawan "Dokter Gigi dan Guru Sekolah"

Ya, perbedaan Madrid dan klub Divisi Tiga Liga Spanyol itu sangat mencolok, seperti langit dan bumi. Bagaimana tidak, Madrid merupakan klub terkaya dengan penghasilan tahunan lebih dari 600 juta euro (sekitar Rp 9,174 trilun), sedangkan Cornella, yang untuk pertama kalinya promosi ke Segunda B, merupakan klub yang sangat kecil, dengan anggaran hanya sekitar 1 juta euro (sekitar Rp 15,278 miliar) dalam semusim.

Sementara itu di level pemain, Cornella, yang bermarkas di dekat Barcelona, dihuni oleh mereka yang tak hanya fokus di dunia sepak bola, seperti halnya para pemain Madrid. Tim ini diperkuat oleh pemain, yang juga adalah dokter gigi dan guru sekolah.

Tak mengherankan apabila Madrid bisa meraih kemenangan 4-1 pada leg pertama Copa del Rey di markas Cornella, Rabu (29/10/2014). Madrid, yang berambisi mempertahankan gelar tersebut, menuai kemenangan lewat dua gol Raphael Varane serta Javier Hernandez dan Marcelo, sedangkan tuan rumah membalas melalui gol Oscar Munoz.

"Penting meraih hasil bagus di leg pertama," ujar Hernandez dalam wawancara dengan televisi Spanyol, Canal Plus. "Dengan semua lawan kami, pelatih meminta kami profesional dan kami menghadapi pertandingan ini sepeti sebuah clasico (melawan Barcelona)," tambah pemain asal Meksiko itu, yang dipinjam dari Manchester United.

Bagi Cornella, kekalahan ini semakin menipiskan peluang mereka untuk lolos. Pasalnya, pada leg kedua awal Desember nanti, mereka akan tandang ke Santiago Bernabeu, markas si juara Eropa tersebut. Butuh keajaiban bagi Cornella untuk menghentikan langkah Madrid.