KOMPAS.com - Sebagai salah satu manajer tersukses yang dijuluki ”The Special One”, Jose Mourinho mau tidak mau menanggung beban berat saat ini. Sudah dua musim, bersama Real Madrid dan Chelsea, dilewatinya tanpa gelar satu pun.

Musim lalu, menandai kembalinya dia ke Stamford Bridge, Mourinho menjadikan Chelsea salah satu kuda hitam. Dengan skuad yang dianggap belum ideal, Chelsea finis di tempat ketiga di Liga Primer Inggris dan mencapai semifinal Liga Champions.

Kini, Mourinho lebih optimistis menyambut musim baru. Hadirnya sejumlah pemain baru, seperti Cesc Fabregas (gelandang), Diego Costa (striker), dan Filipe Luis (bek), diyakininya sebagai ”bumbu” yang hilang dan dicari selama ini untuk menyempurnakan resep suksesnya.

”Ketiganya berada dalam fase terbaik sebagai pemain bola serta dalam rentang umur ideal, 25-30 tahun. Mereka memiliki kualitas dan pengalaman untuk langsung meningkatkan permainan tim. Saya puas dengan skuad ini,” ujar Mourinho.

Costa, misalnya, adalah jawaban atas kebutuhan tim untuk lebih tajam di depan. Kehadiran Fabregas menciptakan kekuatan sekaligus keseimbangan di lini tengah Chelsea. Didukung gelandang berbakat lain, seperti Ramirez, Nemanja Matic, dan Eden Hazard, Mourinho bisa lebih mengoptimalkan formasi 4-5-1 atau 4-3-3. (Dailymail/TheGuardian/JON)