Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Pertemuan Belanda-Argentina di Piala Dunia

Kompas.com - 09/07/2014, 18:30 WIB
KOMPAS.com - Berikut rekam hasil pertemuan Argentina dan Belanda di ajang Piala Dunia. Kedua tim kembali akan bertemu di semifinal Piala Dunia 2014, Rabu (9/7/2014) waktu setempat atau Kamis (10/7) dini hari WIB.

Jerman 1974
Putaran kedua Piala Dunia 1974 di Jerman menjadi pertemuan pertama Belanda dan Argentina di turnamen resmi. Belanda tampil perkasa dengan melumat Argentina 4-0. Kemenangan ini seperti mengulang laga persahabatan di Amsterdam, satu bulan sebelum Piala Dunia 1974 digelar. Saat itu Johan Cruyff dan kawan-kawan menang 4-1. Belanda yang memperagakan permainan total football memang bukan lawan yang seimbang bagi Argentina. Johan Cruyff telah membuka keunggulan saat laga baru berjalan 10 menit. Hanya lima belas menit berselang, tim polesan pelatih Rinus Michels menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat aksi Ruud Krol. Seusai turun minum, Belanda menambah dua gol yang dicetak Johnny Rep dan Johan Cruyff. Kemenangan atas Argentina ini mengantarkan Belanda ke partai puncak menghadapi tuan rumah Jerman Barat. Meski tampil brilian, Belanda harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan hasil akhir 1-2. (FIFA.COM/OTW)

Argentina 1978
Bagi generasi total football Belanda, final Piala Dunia 1978 menjadi momen pahit yang sulit terlupakan. Untuk kali kedua, mereka gagal di final dan kali ini menyerah di tangan tuan rumah, Argentina, 1-3. Belanda yang kehilangan Johan Cruyff sempat tertinggal lewat gol Mario Kempes. Namun, Belanda merespons dengan gol Dick Nanninga. Tim ”Oranye” hampir merebut trofi andai saja tendangan Rensenbrink pada akhir babak kedua tidak membentur tiang gawang. Argentina juara setelah pada babak tambahan waktu mencetak dua gol lewat Kempes dan Daniel Bertoni. Bintang Belanda, Ruud Krol, menuding Argentina telah mempersiapkan segalanya untuk menang. Mereka mendesak FIFA memilih wasit Italia, Sergio Gonella, memimpin laga. Selain itu, dengan kekuasaan Presiden Jorge Videla yang diktator, mereka mengatur hasil pertandingan saat melawan Peru. Argentina butuh kemenangan empat gol tanpa balas untuk lolos ke final menyingkirkan Brasil. Hasilnya, mereka menang 6-0. (FIFA.COM/AFP/OTW)

Perancis 1998
Pendukung Belanda layak berterima kasih kepada striker Dennis Bergkamp. Berkat aksinya yang brilian, Belanda memastikan kemenangan 2-1 atas Argentina di babak perempat final. Gol Bergkamp bahkan termasuk salah satu gol terbaik di Piala Dunia 1998. Laga kedua tim berlangsung seru. Kedudukan sama kuat 1-1 menjelang waktu 2 x 45 menit habis. Laga sepertinya akan dilanjutkan dengan babak tambahan 2 x 15 menit. Namun, pada menit ke-89, Bergkamp membungkam pemain dan suporter Argentina. Dia mengontrol tenang umpan diagonal dari Frank de Boer, kemudian mengecoh bek tengah Argentina, Roberto Ayala, sebelum melepaskan tendangan keras dari sudut yang sempit. Bola meluncur ke pojo   k kiri gawang Argentina tanpa bisa dibendung kiper Carlos Roa. Belanda melaju ke semifinal, tetapi kalah di tangan Brasil. Kekalahan atas Brasil itu dilupakan orang. Namun, gol Bergkamp ke gawang Argentina tetap dikenang. (FIFA.COM/OTW)

Jerman 2006
Pertemuan Belanda dan Argentina selalu dibumbui perasaan emosional. Oleh karena itu, hasil imbang 0-0 pada laga terakhir penyisihan Grup C Piala Dunia 2006 Jerman sedikit mengejutkan. Mungkin karena laga itu sudah tidak terlalu menentukan, kedua tim memilih bermain aman. Argentina dan Belanda sama-sama sudah mengoleksi nilai enam dan sudah memegang tiket 16 besar. Dengan hasil imbang 0-0, kedua tim sama-sama menambah koleksi poin menjadi tujuh. Namun, Argentina berhak menyandang juara Grup C karena punya selisih gol yang lebih baik yakni +7, sedangkan Belanda +2. Hal yang menarik dalam laga ini adalah penampilan perdana Lionel Messi di Piala Dunia. Saat itu Messi masih berusia 18 tahun. Argentina yang saat itu dilatih Jose Pekerman tersingkir di babak perempat final di tangan tuan rumah Jerman lewat adu tendangan penalti. Adapun nasib Belanda tidak lebih baik karena di babak 16 besar sudah angkat koper setelah dikalahkan Portugal dengan skor tipis 0-1.(FIFA.COM/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com