Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat Menyerang, Belgia Timpang

Kompas.com - 01/07/2014, 16:25 WIB
SALVADOR, Kompas.com — Amerika Serikat akan menjadikan serangan sebagai benteng pertahanan terbaiknya saat melawan tim ”kuda hitam” Belgia yang bertabur bintang-bintang pada laga hidup-mati kedua tim di Stadion Arena Fonte Nova, Salvador, Rabu (2/7/2014) pukul 03.00 WIB.

”Kami akan menyerang mereka. Kami yakin kami punya cukup kepercayaan diri sekarang untuk mengalahkan mereka di laga ini. Kami tahu kami harus melakukannya hingga titik ekstrem untuk mencapai tujuan kami,” ujar pelatih tim AS Juergen Klinsmann.

Pelatih asal Jerman itu menyiapkan permainan cepat sejak menit-menit awal dan berusaha membobol gawang Belgia lebih dulu.

Klinsmann telah mempelajari tiga laga yang sudah dijalani Belgia di babak grup. Belgia membutuhkan lebih dari 70 menit untuk mencetak gol.

Klinsmann mengakui, tim AS memang masih kurang konsisten untuk berkompetisi di tingkat teratas sepanjang tahun. Akan tetapi, dalam laga sistem gugur, AS memiliki peluang.

”Setiap hari kami selalu memosisikan diri akan menghadapi laga hidup-mati. Bisakah kami melakukannya? Tentu saja bisa,” ucap Klinsmann dengan tegas.

Menghadapi laga penentuan melawan AS, tim Belgia tidak akan bisa tampil dengan kekuatan terbaiknya. Dua bek tengah andalan, Vincent Kompany dan Thomas Vermaelen, dalam kondisi tidak bugar.

Kompany, yang juga kapten Belgia, bahkan sangat diragukan bisa bermain. Dia tidak mengikuti beberapa sesi latihan Belgia karena cedera. Pemulihan Vermaelen berjalan lebih cepat dan dia sudah menjalani latihan ringan sendirian.

”Vincent tengah menjalani program khusus dan kami berharap dia bisa kembali berlatih pada Senin (30/6). Kami akan melihat, meski dia masih sangat meragukan, kondisinya semakin membaik dan pemulihannya berjalan sesuai perkiraan. Dia sekarang merasakan lebih baik dan bisa bergerak dengan bebas. Namun, kami menunggu sampai besok (Senin),” kata pelatih Belgia Marc Wilmots.

Lemahnya kekuatan lini belakang Belgia juga diperburuk dengan tidak bisa bermainnya bek kanan, Anthony Vanden Borre, yang menderita retak tulang pada laga melawan Korea Selatan.

Akan tetapi, Belgia pun sudah menyiapkan diri untuk menghadapi para pemain AS yang memiliki kekuatan fisik. ”Secara fisik mereka sangat kuat. Kami menyiapkan diri untuk sebuah perang,” ungkap Wilmots.

Dia menambahkan, Belgia masih memiliki pemain-pemain yang siap, yang lapar, dan akan melakukan segalanya pada pertandingan nanti.

”Setiap pertandingan melibatkan taktik dan kebugaran fisik. Yang terpenting pada akhirnya adalah hasilnya, yakni memenangi pertandingan, tak peduli gaya bermain seperti apa di lapangan,” ucap Wilmots yang telah memainkan 20 dari 23 pemain yang dibawanya ke Brasil.

Lebih maju

Klinsmann menjelaskan, pada laga-laga di babak grup, para pemainnya memang terlalu bermain ke belakang sehingga tim AS terbilang sangat jarang melakukan serangan. Berdasarkan data statistik FIFA, tim AS hanya melakukan 72 kali serangan pada tiga laga di babak grup atau menduduki posisi kedua dari bawah.

Oleh karena itulah, Klinsmann menyiapkan para pemainnya untuk bermain lebih maju. ”Saya sampai berteriak-teriak agar barisan pemain lebih maju dan menggerakkan seluruh tim untuk lebih maju ke depan.”

”Kami akan mengatasi itu dalam dua hari ke depan untuk menggeser seluruh pertandingan ke depan, memberikan tekanan lebih besar kepada lawan, dan membuat lebih banyak peluang,” kata dia.

Pada dua laga persahabatan melawan AS dalam tiga tahun terakhir, Belgia memenangi keduanya, yaitu menang 1-0 pada 2011 sebelum mencetak kemenangan tandang besar 4-2 pada Mei tahun lalu.

”Mereka (Belgia) penuh dengan individu-individu berbakat, tak ada keraguan mengenai hal itu,” ujar Klinsmann mengakui.

Namun, dari dua kali pertemuan itulah, Klinsmann mengenal dengan baik permainan Belgia dan siapa pemain-pemain yang menjadi kunci. Karena itu, pelatih AS itu cukup yakin tim AS bisa mengalahkan Belgia dan melangkah ke babak perempat final.

Klinsmann secara khusus juga telah melatih para pemainnya untuk menghadapi adu penalti. ”Itu adalah momentum mental. Jika Anda tidak menyiapkan diri, tentu saja Anda salah,” ujarnya. (AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Motogp
Maarten Paes 'Kelas', Menangi Derbi bersama FC Dallas

Maarten Paes "Kelas", Menangi Derbi bersama FC Dallas

Liga Lain
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com