Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sepak Bola, Kaos "Kecut" atau Celana Kotor Pun Mahal

Kompas.com - 23/06/2014, 08:30 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

KOMPAS.com - Bertukar kaus penuh keringat sebagai hadiah, lazimnya akan menjadi hal aneh. Namun, dalam dunia sepak bola, pertukaran kaus dengan lawan merupakan salah satu bentuk penghormatan. Lebih daripada itu, kaus yang dipakai pemain dalam laga penentu atau luar biasa seru, merupakan barang koleksi yang sangat berharga.

Meski demikian, bukan kejadian langka bila kaus penuh keringat yang dipertukarkan di lapangan pada akhirnya hanya teronggok di kantong plastik, terlupakan di garasi, sampai suatu ketika pemain tersebut pensiun dari sepakbola dan butuh tambahan uang. Saat itulah, kaus ini punya arti.

Ada banyak kolektor di dunia yang bersedia membayar mahal kaus-kaus "buluk" yang dipakai dalam pertandingan bersejarah. "Kaus atau sepatu yang dipakai pemain ketika memenangi pertandingan penting, misalnya (milik) Luis Suarez saat mengalahkan Inggris, atau (milik) Tim Cahill saat melawan Belanda, akan sangat dicari," kata kolektor Irlandia, Barry Rojack, seperti dikutip Reuters.

Rojack mengaku sudah memiliki beberapa pernak-pernik klasik Piala Dunia. Banyak di antara koleksinya masih berupa barang kotor bahkan bernoda rumput lapangan pertandingan. Di antara pernak-pernik koleksi Rojack adalah kaos Ray Houghton yang dipakai saat dia mencetak gol untuk mengantarkan tim Irlandia mengandaskan Italia 1-0 dalam di Piala Dunia 1994.

Selain kaos Houghton, Rojack juga punya kaos milik Damien Duff yang dipakai pada pertandingan babak 16 besar Piala dunia 2002, saat Irlandia kalah dari Spanyol lewat adu penalti. Duff bertukar kaos dengan Luis Enrique yang kini menjadi manajer Barcelona. Enrique kemudian memberikan kaos itu pada Rojack.

Menurut Rojack, nilai pakaian yang didapat dari Piala Dunia tak dapat dipastikan. Dia mencontohkan kaos Suarez saat ini memang tinggi. Namun, ujar dia, nilainya bisa bertambah naik atau bahkan anjlok, tergantung pada penampilan Suarez berikutnya maupun hasil turnamen secara keseluruhan.

Mendapatkan kaos-kaos berbau asam tersebut bukanlah hal mudah, sekalipun bagi kolektor berpengalaman. "Secara kasar, kaos Piala Dunia membuat Anda membayar barang seharga 400 euro (setara Rp 6 juta) dengan 1.000 atau 2.000 euro (sekitar Rp 16 juta atau Rp 32 juta). "itu kalau Anda mendapatkan satu dan sudah puas dengan itu," kata Rojack.

Untuk kolektor, papar Rojack, tantangan terbesar adalah memastikan barang yang mereka dapat adalah asli. "Itu tidak mudah. Cara terbaik adalah langsung (mendapatkannya) dari pemain, keluarga mereka, atau melalui administrator dari asosiasi sepakbola yang relevan," kata dia.

Lelang online, lanjut Rojack, sering menjadi sumber barang koleksi yang baik. Namun, kata dia, ada banyak barang palsu bertebaran pula di jejaring penjualan online. "Umumnya, pakaian pemain berbeda secara signifikan dengan yang bisa Anda beli di toko," ujar dia memberikan clue.

Rojack menyebutkan ciri-ciri jersey asli itu mulai dari ukuran tulisan sponsor dan nama pemain, atau ketebalan cetakan nomor pemain, hingga bahan yang digunakan, produsen pembuat kaos tersebut, dan kualitas bordir pada logo tim. Barang palsu yang umum beredar adalah replika yang dikemas seolah kostum pertandingan.

Untuk mendapatkan barang asli untuk koleksinya, Rojack mengaku mencermati setiap foto dan video pertandingan. "Pikirkanlah tentang sebuah lukisan klasik zaman Renaissance, tak hanya soal apakah mungkin memalsukannya, tetapi juga ada begitu banyak barang asli yang sebaliknya dikira barang palsu," ujar dia memberikan analogi.

Kolektor Irlandia ini bergabung dengan jaringan informal sesama penggemar di seluruh dunia yang saling membeli menjual, dan bertukar jersey bersejarah. Sampai hari ini dia masih mengaku terkejut dengan begitu banyaknya kolektor yang masih tertarik dengan replika kaos dengan tanda tangan pemain.

"Pele contohnya, dia mungkin telah menandatangani setengah juta replika (kaos) Brasil sepanjang hidupnya, mungkin lebih. Mungkin dia memakai kaos itu kurang dari 200 pertandingan. Hanya kolektor hardcore seperti saya yang umumnya tidak mengumumkan replika bertanda tangan, kecuali yang benar-benar istimewa," ungkap Rojack.

Rojack mencontohkan, perkecualian tersebut salah satunya adalah jersey bertanda tangan milik Pele. "Tapi yang saya miliki adalah (kaos) biru, yang jauh lebih langka daripada yang kuning."

Ribuan koleksi kostum "apak" dan mahal sudah dimiliki Rojack. Namun, dia mengaku tak berencana menghentikan perburuannya maupun menjual benda-benda koleksinya itu. Dia bahkan masih menginginkan beberapa barang dari Piala Dunia 2014 di Brasil untuk tambahan koleksi.

Sebagai awalan, Rojack mengincar koleksi dari pemain Kroasia Ivan Rakitic dan pemain Kamerun Stephane M'Bia, yang saling bertukar celana setelah bertemu dalam laga Grup A Piala Dunia, Rabu (18/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singapore Open 2024, Fajar/Rian Siapkan Strategi Terbaik Lawan Wakil Denmark

Singapore Open 2024, Fajar/Rian Siapkan Strategi Terbaik Lawan Wakil Denmark

Badminton
Kata-kata Pertama Bojan Hodak Setelah Bawa Persib Bandung Juara Liga 1

Kata-kata Pertama Bojan Hodak Setelah Bawa Persib Bandung Juara Liga 1

Liga Indonesia
Kisah Pelatih Sepak Bola di Pengujung Kompetisi

Kisah Pelatih Sepak Bola di Pengujung Kompetisi

Sports
Daftar Penghargaan Liga 1 2023-2024: Bojan Hodak Pelatih Terbaik, DDS Top Skor

Daftar Penghargaan Liga 1 2023-2024: Bojan Hodak Pelatih Terbaik, DDS Top Skor

Liga Indonesia
Bojan Hodak Pelatih Asing Pertama yang Membawa Persib Bandung Juara

Bojan Hodak Pelatih Asing Pertama yang Membawa Persib Bandung Juara

Liga Indonesia
Daftar Juara Liga Indonesia, Persib Bandung Juara Tiga Era

Daftar Juara Liga Indonesia, Persib Bandung Juara Tiga Era

Liga Indonesia
Rekap Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian dan Gregoria ke Semifinal, Apri/Siti Tersingkir

Rekap Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian dan Gregoria ke Semifinal, Apri/Siti Tersingkir

Badminton
Hasil Madura United Vs Persib 1-3 (agg. 1-6), Maung Bandung Juara Liga 1 2023-2024

Hasil Madura United Vs Persib 1-3 (agg. 1-6), Maung Bandung Juara Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Babak Pertama Madura United Vs Persib: Kedua Kubu Saling Serang, Masih 0-0

Babak Pertama Madura United Vs Persib: Kedua Kubu Saling Serang, Masih 0-0

Liga Indonesia
Lucas Paqueta Aman Bermain di Copa America di Tengah Dakwaan FA

Lucas Paqueta Aman Bermain di Copa America di Tengah Dakwaan FA

Internasional
Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian ke Semifinal, Menang dalam 32 Menit

Hasil Singapore Open 2024: Fajar/Rian ke Semifinal, Menang dalam 32 Menit

Badminton
Hasil FP1 MotoGP Italia 2024: Vinales Tercepat, Ditempel Quartararo

Hasil FP1 MotoGP Italia 2024: Vinales Tercepat, Ditempel Quartararo

Motogp
Hasil Singapore Open 2024: Berjuang 74 Menit, Gregoria Pastikan Tiket Semifinal

Hasil Singapore Open 2024: Berjuang 74 Menit, Gregoria Pastikan Tiket Semifinal

Badminton
Link Live Streaming Madura United Vs Persib Bandung, Kickoff 19.00 WIB

Link Live Streaming Madura United Vs Persib Bandung, Kickoff 19.00 WIB

Liga Indonesia
AC Milan Jadi Klub Eropa dengan Pertumbuhan Nilai Tercepat

AC Milan Jadi Klub Eropa dengan Pertumbuhan Nilai Tercepat

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com