RIO DE JANEIRO, Kompas.com — Belgia menyiapkan pertahanannya secara khusus untuk menghadapi serangan balik Rusia yang menjadi senjata tim asuhan Fabio Capello itu dalam laga hari Minggu (22/6/2014) pukul 23.00 WIB di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil.

Bek tengah Belgia, Nicolas Lombaerts, yang bermain untuk klub Rusia, Zenit Saint-Petersburg, mengetahui dengan baik bagaimana pola permainan tim Rusia di bawah asuhan Capello.

”Capello sangat menekankan pada organisasi. Kami harus mewaspadai serangan balik. Rusia bukan tim yang sangat fisikal. Fisik kami menjadi keuntungan kami,” kata Lombaerts sambil menyebutkan bahwa hanya dua pemain Rusia yang tingginya lebih dari 1,85 meter.

Bagi Belgia, yang telah mengantongi tiga poin dari kemenangan atas Aljazair, kemenangan atas Rusia berarti mereka lolos ke babak 16 besar.

Sementara bagi Rusia, kekalahan akan semakin memperberat peluang mereka lolos dari babak grup karena mereka baru mengantongi satu poin dari laga imbang melawan Korea Selatan.

Lombaerts bersiap untuk dimainkan jika kapten Belgia, Vincent Kompany, akhirnya tidak bisa bermain setelah merasakan otot kakinya tertarik.

”Kami tidak akan mengambil risiko dengan kondisi Vincent,” kata pelatih Belgia Marc Wilmots sambil menambahkan, Belgia sudah berada dalam posisi yang bagus sehingga tidak pada tempatnya untuk melakukan hal-hal yang di luar nalar.

”Jika kita akan bermain melawan sebuah dinding, kita harus belajar untuk bersabar,” ujar Wilmots.

Rusia yang datang ke Piala Dunia Brasil dengan ambisi besar setelah memimpin kualifikasi grup Eropa belum menemukan pengganti motor serangan mereka, Roman Shirokov, yang mengalami cedera pada menit-menit terakhir sebelum keberangkatan ke Brasil.

Dengan materi pemain yang dimilikinya, Capello kemungkinan besar akan memerintahkan para pemainnya untuk berkonsentrasi bertahan, dan kemudian melancarkan serangan balasan cepat jika ada peluang.

Absennya Kompany akan menjadi kehilangan besar bagi Belgia. Namun, dengan bermain lebih menyerang, Wilmots berharap lini belakangnya tidak akan terlalu banyak bekerja keras.

Lakukan yang terbaik

Gelandang Rusia yang bermain di Spartak Moskwa, Denis Glushakov, meminta rekan-rekan satu timnya untuk melupakan laga perdana melawan Korea Selatan dan fokus pada laga melawan Belgia. ”Kita memiliki tanggung jawab besar di pundak kita. Karena itu, kita harus berusaha melakukan yang terbaik untuk meraih tiga poin agar memiliki peluang lolos kualifikasi grup,” ujarnya.

Glushakov, yang posisinya di tim harus bersaing dengan gelandang Dynamo Moskwa, Igor Denisov, mengakui, para pemain Belgia memiliki kualitas baik dan mereka memiliki banyak pemain top yang bermain di klub-klub terbaik di Eropa.

Media-media Rusia melaporkan, pengatur permainan Rusia, Alan Dzagoev, yang digantikan pemain Zenit, Oleg Shatov, sebagai pemain bernomor punggung 10.

Belgia dan Rusia telah bertemu delapan kali, termasuk ketika Rusia masih bernama Uni Soviet. Dari delapan pertemuan itu, Rusia menang 4 kali, 1 kali seri, dan 3 kali kalah.

Pertemuan di Piala Dunia Brasil ini adalah pertemuan kelima Belgia-Rusia di ajang Piala Dunia, di mana pada empat laga sebelumnya Rusia dan Belgia sama-sama mengantongi dua
kemenangan.

Glushakov menambahkan, bermain di Stadion Maracana yang sangat bersejarah memberikan inspirasi lebih bagi semua pemain Rusia. ”Saya sangat bersemangat karena kami akan bermain di Rio, di Maracana. Itu sebuah stadion yang fantastik. Semua orang tahu tempat bersejarah sepak bola itu,” ujarnya. (AP/AFP/Reuters/OKI)