Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laga Penting di ”Grup Neraka”

Kompas.com - 14/06/2014, 19:49 WIB
MANAUS, Kompas.com — Laga perdana, Inggris melawan Italia, di Grup D Piala Dunia 2014 Brasil, yang berlangsung di Stadion Arena Amazonia, Manaus, Sabtu (14/6/2014) malam waktu setempat atau Minggu (15/6) pukul 05.00 WIB, akan menjadi ujian menantang bagi kedua tim. Pertemuan Inggris versus Italia bukan hanya menjadi salah satu big match di laga pertama babak penyisihan grup, tetapi juga jadi big match pada ”grup neraka”.

Persaingan di Grup D memang cenderung lebih keras dibandingkan dengan tujuh grup lainnya. Selain Inggris dan Italia, grup ini juga dihuni tim kuat Uruguay. Tim lainnya adalah Kosta Rika.

Lapangan dengan lapisan rumput yang buruk dan cuaca yang diperkirakan mencapai 32 derajat celsius dengan kelembaban di angka 80 persen akan menjadi tantangan lain. Kondisi itu jadi ”musuh bersama” kedua tim, terutama pemain tim nasional Inggris yang lebih tidak terbiasa bermain dalam keadaan seperti itu.

Meski demikian, Inggris bertekad membalas kekalahan dari Italia pada Piala Eropa 2012. Kekalahan 2-4 dari Italia di perempat final melalui adu penalti saat itu sungguh membekas di benak para pemain Inggris.

Demi menuntaskan dendam selama dua tahun, dan untuk mengalahkan kondisi cuaca, timnas Inggris menjalani penyesuaian cuaca di Miami, Amerika Serikat, sebelum bertolak ke Brasil. Mereka ingin beradaptasi dengan cuaca panas meski Miami sebenarnya tengah dilanda badai ketika Inggris berada di sana, sepekan sebelum Piala Dunia dimulai.

Meski Italia dan Inggris sering bertemu, tim yang dikirim ke Piala Dunia Brasil berbeda dari tim-tim sebelumnya. Tim Inggris, yang dikomandoi pelatih Roy Hodgson, membawa amunisi baru, yaitu para pemain muda yang bertenaga besar dengan semangat menggelora. Gabungan pemain-pemain senior dan pemain-pemain muda di tim berjuluk ”Three Lions” itu memang belum tampak meyakinkan dalam beberapa laga uji coba. Namun, tren penampilan Wayne Rooney dan kawan-kawan menunjukkan grafik permainan yang semakin baik.

Timnas Italia, yang bermaterikan banyak pemain lama, juga bukan tim dengan permainan yang sama seperti dulu. Di bawah arahan Cesare Prandelli, ”Gli Azzurri” telah menjalani sejumlah uji coba formasi baru dan beberapa strategi yang berbeda.

Prandelli memang mengakui timnya belum cukup tajam untuk menghadapi Inggris. Namun, Italia memiliki kekuatan mental yang tangguh dan kesatuan tim yang kokoh. ”Kami masih belum cukup tajam meski telah menyelesaikan pekerjaan fisik, berlatih keras, dan berada dalam kondisi yang bagus. Tetapi, kami yakin, penampilan kami bisa meningkat. Secara karakter, tim ini tidak akan mengecewakan dan kami akan berjuang untuk setiap bola,” kata Prandelli tegas.
Redam Pirlo

Di kubu Inggris, Hodgson yakin Inggris bisa meredam kubu lawan, terutama Andrea Pirlo sebagai motor permainan Italia. Pirlo adalah salah satu pemain yang menjadi bagian dari tim Italia saat menaklukkan Inggris di Piala Eropa 2012.

Taktik Hodgson adalah menyiapkan para pemainnya untuk berada lebih dekat dengan gelandang Juventus itu. ”Sangat penting bagi kami untuk tidak memberi dia waktu dan ruang yang banyak. Dia bisa memengaruhi jalannya setiap pertandingan. Dia mempunyai kemampuan itu,” papar kapten timnas Inggris, Steven Gerrard, tentang peran Pirlo di tim Italia.

Taktik Inggris ini telah dibaca Prandelli. Sebagai langkah antisipasi jika ruang gerak Pirlo terbatas, pelatih Italia itu telah menyiapkan pemain lain untuk bisa menggantikan peran pemain berusia 35 tahun itu.

Prandelli bahkan telah menyiapkan formasi khusus untuk menghadapi pemain muda Inggris yang lebih berenergi. Dia akan lebih memperkokoh pertahanan dan mengefektifkan lapangan tengah. Pemain-pemain di lini tengah ini menjadi jembatan bagi ujung tombak serangan Italia yang kemungkinan besar akan dipercayakan kepada Mario Balotelli.

Pirlo sendiri menyadari tantangan yang akan dihadapinya dari tim Inggris. ”Itu adalah bagian dari permainan. Sekarang, saya terbiasa dengan terus dikawal. Saya tidak menyukai itu, tetapi Anda akan terbiasa dengan itu,” ucapnya.
Kekuatan tim

Selain Pirlo, Hodgson menyadari potensi bahaya dari penyerang utama Italia, yaitu Balotelli. Meski demikian, dia tidak akan menyiapkan pemain untuk meredam penyerang yang pernah bermain di Liga Inggris itu.

Italia juga memiliki penyerang muda Ciro Immobile yang bisa ditandemkan dengan Balotelli meski Prandelli mengatakan akan melakukan hal itu dalam kondisi sangat terpaksa.

Sementara barisan depan Inggris akan mengandalkan Wayne Rooney dan Ross Barkley untuk menjebol gawang Italia. Selama masa persiapan Piala Dunia, Rooney bahkan menambah sendiri program latihannya.

Striker Manchester United (MU) ini seolah ingin membuktikan bahwa dia masih memiliki ketajaman, apalagi setelah mendapat kritik dari mantan pemain MU, Paul Scholes. Beberapa waktu lalu, Scholes berkomentar, masa keemasan Rooney telah berakhir. Apalagi, Rooney beberapa kali berkutat dengan cedera, termasuk saat Piala Dunia 2006 dan 2010.

Scholes mengatakan, penampilan terbaik Rooney—yang telah mencetak 38 gol dalam 89 penampilan bersama Inggris—adalah pada dua tahun lalu. Rooney pun dibela rekan-rekannya, termasuk kapten tim Steven Gerrard.

Hodgson juga memastikan Rooney dan anak-anak asuhnya akan bermain lebih baik dibandingkan Piala Eropa 2012. ”Kami akan bermain dengan lebih banyak tenaga. Kami juga akan tampil lebih kompak dalam pertandingan nanti,” katanya. (AP/AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com