Pro dan kontra mengenai hal ini muncul dari riset lembaga Pew. Lembaga itu menanyakan ihwal Piala Dunia kepada 1.003 orang dewasa di Brasil pada 10 April sampai dengan 30 April 2014. Dari jumlah itu ketahuan kalau 61 persen menyatakan Piala Dunia tak ada gunanya bagi rakyat Brasil. Hanya 34 persen dari responden yang mengatakan Piala Dunia berguna. Alasan para pendukung, Piala Dunia akan menciptakan lapangan kerja dan membantu perbaikan ekonomi di Negeri Samba.
Piala Dunia 2014 sampai sekarang sudah menelan biaya Rp 168 triliun atau sekitar 14,5 miliar dollar AS. Dari pos pembiayaan itu, ongkos pembangunan maupun pembenahan 12 stadion paling banyak menggelembung. Pada tahap awal pos itu berisi dana 1 miliar dollar AS. Tapi, lama-kelamaan, angkanya menjadi 3,5 miliar dollar AS.
Pada kenyataannya, dalam persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia, Brasil memang mesti membenahi masalah kesejahteraan masyarakat. Inflasi dan problem melimpahnya tenaga kerja yang tak tertampung di berbagai sektor bisnis adalah persoalan serius. Dua pertiga responden survei mengatakan dengan tegas bahwa situasi ekonomi di negara mereka memang buruk.
Hasil survei juga menunjukkan setahun sebelum Piala Dunia 2014, unjuk rasa seolah menjadi lazim di Brasil. Hampir separuh responden, sekitar 47 persen, mengatakan berbagai unjuk rasa merupakan kenyataan dari kondisi kesejahteraan sosial rakyat Brasil selama ini. Sementara, 48 persen responden juga mengatakan unjuk rasa membuat citra Brasil di mata dunia internasional luruh.
Pada bagian berikutnya, ada tiga kelompok responden yang bereaksi soal citra internasional Brasil di dunia. Ada 35 persen responden mengatakan Piala Dunia 2014 akan memperkuar posisi Brasil di dunia internasional. Tapi, 39 persen responden justru mengatakan Piala Dunia merontokkan citra Negeri Samba. Lalu, 23 persen lainnya mengatakan,"Sebetulnya, Piala Dunia enggak ada dampaknya bagi Brasil!"
So, sejatinya, bahkan hingga Piala Dunia bergulir, pertanyaan ihwal berguna tidaknya perhelatan akbar sepak bola dunia yang ke-20 itu masih belum bersua dengan jawaban paling pas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.