Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Spesial untuk Simeone....

Kompas.com - 18/05/2014, 05:17 WIB
KOMPAS.com - Atletico Madrid mengakhiri penantian mereka selama 18 tahun untuk menjadi juara Liga Spanyol. Keberhasilan menahan imbang Barcelona 1-1 pada laga pamungkas Primera Division di Camp Nou, Sabtu (17/5/2014), membuat Los Rojiblancos tak tergeser dari puncak klasemen karena mengumpulkan total 90 poin, unggul tiga angka dari Barca, sang juara bertahan.

Diego Simeone menjadi sosok yang sangat berpengaruh untuk membawa klub ibukota Spanyol tersebut meruntuhkan dominasi rival sekota mereka, Real Madrid, serta Barcelona, di Primera Division, sejak Valencia melakukannya pada tahun 2004. Semangat pantang menyerah yang diusung tim serta gaya bermain cepat dan keras, membuat Atletico kembali merasakan nikmatnya gelar juara kasta tertinggi di ajang sepak bola negeri Matador tersebut.

Dan, gelar ini pun pasti sangat spesial bagi Simeone. Pasalnya, El Cholo (julukan yang diberikan oleh pelatih Victorio Spinetto saat Simeone berusia 14 tahun) yang ikut membawa Atletico menjadi juara 18 tahun silam ketika masih berstatus pemain, dan dia pula yang kembali membawa gelar tersebut ke Vicente Calderon saat menjadi pelatih.

Kisah perjalanan kesuksesan Simeone sebagai pelatih penuh liku. Setelah gantung sepatu di Racing Club pada Februari 2006, Simeone beralih profesi menjadi pelatih di klub yang sama. Tetapi pada Mei 2006, dia meninggalkan klub Argentina itu yang beralih kepemilikan.

Dari Racing, Simeone menangani Estudiantes de La Plata dan langsung mempersembahkan gelar liga. Kemenangan 2-1 atas Boca Juniors di laga terakhir membawa Estudiantes mengakhiri paceklik gelar selama 23 tahun, sehingga dia dinobatkan sebagai best manajer di Liga Argentina.

Satu musim berselang, mantan pemain Lazio ini pindah ke River Plate, sebelum menyeberang ke San Lorenzo pada musim 2009/10. Setahun kemudian, Simeone mencoba peruntungannya di Italia bersama klub Catania. Sukses mengamankan klub itu dari ancaman degradasi, Simeone kembali menangani Racing pada 21 Juni 2011, menggantikan Miguel Angel Russo.

Desember 2011, Simeone ditunjuk menjadi pelatih Atletico, menggantikan Gregorio Manzano. Dalam debutnya sebagai bos di bekas klubnya itu, Simeone langsung mempersembahkan gelar Liga Europa (dulu Piala UEFA) setelah di final menang 3-0 atas sesama klub Spanyol, Athletic Bilbao. Kesuksesannya berlanjut dengan membawa Atletico memenangi Piala Super Eropa usai menaklukkan juara Liga Champions, Chelsea, dengan skor telak 4-1.

Musim lalu, Simeone kembali membawa Atletico meraih gelar. Kali ini mereka mengangkat trofi Copa del Rey setelah memenangi derbi Madrid dengan skor 2-1. Di Liga Spanyol pun, Atletico mencatat hasil positif karena finis di peringkat ketiga, yang merupakan hasil terbaik sejak menjadi juara 1996, sekaligus mengantarkan Atletico tampil di Liga Champions musim 2013/14.

Sinyal bahwa Atletico bakal merajai tanah Spanyol menjadi kenyataan pada musim 2013/14 ini. Setelah meraih kemenangan dan imbang dalam dua pertemuan dengan Madrid, Atletico pun sukses menahan Barca. Meskipun sempat tertinggal 0-1 oleh gol Alexis Sanchez dalam laga pamungkas di Camp Nou, Atletico bisa bangkit. Gol Diego Godin di babak kedua memaksa laga berakhir imbang 1-1, yang memastikan Atletico menjadi juara.

Simeone pun masih berpeluang mencatat sejarah baru bagi Atletico jika mereka berhasil menjuarai Liga Champions pada 24 Mei mendatang ketika bertemu Madrid. Padahal, sudah menembus final pun merupakan prestasi besar bagi Simeone, karena terakhir kali klub ini mencapai babak tersebut pada musim 1973/74 atau 40 tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com