Pelatih Jerman Masih Kesulitan Cari Pemain Bugar

Maret lalu, Loew pernah mengatakan para pemainnya terkendal suhu panas dan lembab dan majunya jadwal pertandingan. Pemain-pemain Jerman juga harus menempuh perjalanan panjang untuk bertanding.

Saat ini, tercatat pemain Bastian Scweinsteiger dan Miroslav Klose masih jauh dari penampilan terbaik mereka. Di Brasil, Jerman bersama AS, Ghana, dan Portugal di Grup G.

"Saat ini kami hanya memiliki tujuh atau delapan pemain yang berada dalam kondisi terbaiknya," kata Loew kepada majalah Stern.

"Seluruh situasi ini menimbulkan sakit kepala," kata mantan pemain Karlsruher SC pada 1984-1985 ini.

"Klose, (Sami) Khedira, (Mario) Gomez, (Ilkay) Guendogan, Schweinsteiger, mereka semua merupakan pilar-pilar tim kami namun mereka kekurangan ritme pertandingan," ucapnya.

Gelandang bertahan Sami Khedria baru kembali dari robek ligamen pada tahun lalu. Sedangkan, gelandang Guendogan masih menjalani pemulihan akibat cedera punggung yang dideritanya sejak Agustus tahun lalu.

Pemain Bayern Schweinteiger absen pada sebagian besar musim ini karena rentetan cedera. Demikian juga penyerang Mario Gomez yang jarang dimainkan Fiorentina pada musim ini.

Pemain-pemain yang masuk daftar Low saat ini adalah Sven Bender asal Borussia Dortmund, serta pemain Schalke 04 Benedikt Hoewedes, yang berharap dapat kembali pada Sabtu setelah beberapa pekan menepi karena cedera, dan pemain Hamburg SV Marcell Jansen. Dengan keadaan ini, pilihan-pilihan untuk Loew menjadi semakin terbatas.

Mesut Ozil juga baru kembali dari cedera setelah menjalani musim medioker di Arsenal, demikian juga bek Dortmund Marcel Schmelzer. Sedangkan, penampilan pemain Bayern Munchen Toni Kroos dan Jerome Boateng sedang merosot sejak klub mereka memenangi gelar liga pada Maret.

Jerman bertekad mengakhiri puasa gelar yang telah berlangsung 18 tahun. Kami memiliki peluang-peluang untuk memenangi gelar namun tim-tim lain memiliki peluang besar yang seimbang, namun ini adalah sesuatu yang tidak ingin didengar siapapun pada saat ini," tambahnya.

"Sebagai pelatih punggung Anda selalu menghadap tembok. Jika Anda menang,  Anda akan dirayakan seperti Mesias bagi seluruh masyarakat. Namun saat Anda kalah, Anda merupakan musuh masyarakat nomor satu," demikian Joachim Loew.