KOMPAS.com - Anak-anak peserta Sekolah Sepak Bola Annisa Pratama berlatih dengan semangat di lapangan kompleks GOR Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4). Di lapangan tersebut siswa SSB Annisa Pratama berlatih tiga kali seminggu untuk menghadapi Liga Kompas Gramedia U-14.

SSB Annisa Pratama lolos ke babak reguler LKG U-14 musim 2013 melalui play off. Tim pendatang baru tersebut tampil mengejutkan dengan menduduki peringkat keempat musim lalu.

Pemilik SSB Annisa Pratama, Warsiah, yang biasa dipanggil Ibu Way, mengatakan, ia dan suaminya mengambil alih SSB tersebut pada 2010. Hal itu mereka lakukan karena cinta sepak bola dan ingin memberikan wadah positif bagi anaknya yang hobi bermain sepak bola.

”Mulai tahun ini baru ada iuran, sebelumnya gratis. Tetapi, kalau ada anak yang tidak mampu bayar tidak apa-apa, yang penting rajin latihan. Tahun ini ada iuran Rp 150.000 per bulan karena memakai pelatih berlisensi C,” kata Ibu Way.

Menurut Ibu Way, beberapa anak bahkan ada yang kesulitan membeli kostum tim. Khusus untuk anak-anak yang tidak mampu, mereka boleh membeli kostum tim dengan cara mencicil.

Rumah keluarga Ibu Way di Lenteng Agung Residence pun menjadi ”asrama” bagi siswa Annisa Pratama. Mereka boleh makan dan tidur, tapi harus mandiri, misalnya wajib mencuci piring sehabis makan.

Pengurus SSB Annisa Pratama, Sulaiman, mengungkapkan, jumlah siswa saat ini sekitar 60 orang yang berusia 13-15 tahun. Siswa berusia 14 tahun ke bawah mengikuti Liga Kompas Gramedia, sedangkan siswa yang berusia 15 tahun mengikuti Liga Top Skor.

Sulaiman mengatakan, untuk menghadapi LKG U-14 musim 2014, Annisa Pratama telah menyeleksi pemain sejak Oktober 2013. Pada Januari 2014 terbentuklah kerangka tim. Dari hasil seleksi, terpilih 26 pemain yang hampir seluruhnya binaan Annisa Pratama. Hanya satu pemain berasal dari luar.

”Target kami musim ini naik ke peringkat tiga besar. Yang penting berusaha maksimal dan latihan. Kalau kalah, berarti ada yang kurang,” kata Sulaiman.