Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Liga Jatah "Underdog"?

Kompas.com - 01/03/2014, 06:02 WIB
Oleh Gita Suwondo

KOMPAS.com — Ingat Ben Watson? Dia adalah gelandang serang Wigan Athletic yang masih setia bersama The Lattics walaupun telah terdegradasi ke Championship musim lalu. Anda pasti tidak akan pernah lupa momentum final Piala FA di Wembley bulan Mei tahun lalu ketika gol tunggalnya menaklukkan Joe Hart untuk membawa anak asuhan Roberto Martinez menjungkirbalikkan semua ramalan dan menaklukkan Manchester City, yang membuat Wigan Athletic jadi juara Piala FA dan menembus Liga Europa. Tiga bulan sebelumnya, masih pada musim 2012/13, Swansea City dan Bradford City mengejutkan dengan menggelar final Piala Liga atau Capital One Cup yang juga menyediakan satu jatah bagi klub pemenang untuk menjadi wakil Inggris di Liga Europa musim berikutnya. Dua contoh kemenangan underdogitulah yang masih menempel ketat di Cup Tournament sepak bola Inggris memasuki musim 2013/14 ini.

Lihat saja line-up perempat final Piala FA. Praktis hanya Arsenal, Manchester City, dan Everton yang mempunyai nama besar. Sementara yang lainnya, mulai dari penghuni League One, Sheffield United, anggota Championship, juara bertahan Wigan Athletic dan Charlton Athletic, serta dua jajaran papan bawah Premier league, Hull City dan Sunderland, di mana undian memungkinkan dua underdog memasuki partai semifinal di Wembley.

Dan, bicara soal Wembley, kembali kita bicara tentang satu klub underdog yang sampai minggu ke-27 Barclays Premier League terus tertatih-tatih di zona degradasi. Klub itu adalah Sunderland, yang sejak dipegang Gustavo Poyet sebenarnya mengalami kemajuan yang mengagumkan. Di liga regular, penampilan mereka yang spartan belum bisa mengangkat prestasi Lee Cattermole dan kawan-kawan, tetapi di Cup Tournament mereka luar biasa.

Mengulang prestasi tahun 1985—ketika hanya lima pemain regular The Black Cats sekarang yang telah lahir—saat lolos terakhir kali ke final Piala Liga di Wembley sebelum kalah dari Norwich City. Menang melawan Manchester City pada Minggu (2/3/2014) akan membawa trofi pertama sejak 1973 ketika Sunderland secara mengejutkan mengalahkan raja Inggris saat itu, Leeds United, di final Piala FA.

Secara statistik, Black Cats tidak ada apa-apanya dibandingkan The Citizen. Bahkan Adam Johnson, top scorer mereka dengan sembilan gol di tiga kompetisi, jauh dibandingkan dengan Sergio Aguero, Yaya Toure, Alvaro Negredo, dan Edin Dzeko yang di tiga kompetisi yang sama sudah menggelontorkan masing masing 20, 14, 15, dan 14 gol. Jumlah assist Johnson, mantan penghuni Etihad, yang berjumlah tiga bahkan disamai atau dilebihi oleh sembilan penggawa Manchester City secara bersamaan.

Namun, sisi positif yang harus dilihat oleh anak asuhan Gustavo Poyet ini adalah, walaupun anak asuhan Manuel Pelegrini telah menggelontorkan 116 gol di lima kompetisi yang mereka ikuti, tanpa Sergio Aguero di lini depan dalam lima laga terakhir mereka hanya mampu mencetak tiga gol. Dengan pertahanan disiplin serta ketangguhan penjaga gawang seperti yang ditunjukkan oleh Norwich City dan John Ruddy, barisan depan supermaut ini bisa teredam.

Histori juga menunjukkan bahwa Sunderland sering merepotkan Manchester City. Di Piala Liga, The Black Cats mencatat satu kali kemenangan dan satu kali hasil imbang terhadap The Citizen.  Dalam delapan laga terakhir, empat kemenangan untuk Sunderland, dua imbang, serta dua kemenangan untuk Manchester City. Termasuk bagaimana gol Adam Johnson musim lalu di Premier League dan gol tunggal Phillip Bardsley musim ini juga di Premier League yang meruntuhkan keperkasaan City.

Artinya, jatah para underdog di Cup Tournament musim lalu bisa terulang. Apalagi jika Vito Manone di bawah mistar calon wakil Inggris ke Liga Europa musim depan ini—apa pun hasil final Capital One Cup—mampu berbuat seperti yang dilakukan Jimmy Montgomery 41 tahun lalu di Wembley ketika mementahkan serbuan para striker Leeds United untuk membantu kemenangan Sunderland di final Piala FA.

Dan, bicara mengenai pemenang, dengan begitu banyaknya individu pemenang dalam diri Vincent Kompany dan kawan-kawan, The Black Cats memiliki Ki Sung Yueng, pinjaman dari Swansea City, yang 12 bulan lalu merasakan nikmatnya menang di final Capital One Cup melawan Bradford City.

MANCHESTER CITY 55 – 45 SUNDERLAND

Gita Suwondo adalah beIN SPORT Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORT 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com