NYON, KOMPAS.com - Presiden UEFA, Michel Platini, merasa yakin ada sesuatu yang salah pada sistem penyelenggaraan Ballon d'Or sejak diambil alih oleh FIFA pada 2010. Menurutnya, saat ini ajang yang kemunculannya diprakarsai oleh majalah Perancis, France Football, ini tidak lagi mempertimbangkan prestasi kolektif yang diraih oleh seorang pemain bersama timnya.
FIFA telah mengumumkan pemain Real Madrid asal Portugal, Cristiano Ronaldo, sebagai peraih FIFA Ballon d'Or 2013. Ia mengalahkan pemain Barcelona asal Argentina, Lionel Messi, dan pemain Bayern Muenchen asal Perancis, Frank Ribery.
"Ronaldo adalah peraih Ballon d'Or yang sangat mempesona, tapi saya sangat kecewa pada Franck Ribery," kata Platini.
"Serius, tahun depan dan seterusnya, gelar itu akan jatuh kembali ke Messi atau Ronaldo lagi. Tidak ada lagi pertimbangan akan raihan hasil dan gelar yang sebelumnya selalu diterapkan dalam penyelenggaraan Ballon d'Or selama 50 tahun terakhir."
"Saya pikir jika Franck tidak menang di tahun ketika ia memenangkan semua gelar, maka pasti ada masalah. Itu seperti yang terjadi dengan para pemain Spanyol pada tahun 2010."
"Ada sesuatu yang telah berubah dalam penyelenggaraan Ballon d'Or saat itu diambil alih oleh FIFA," keluh Platini.
Ajang FIFA Ballon d'Or merupakan peleburan dari ajang FIFA Player of The Year dan France Football Ballon d'Or. Sebelum tahun 2010, dua ajang tersebut diselenggarakan terpisah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.