Kehidupan Adriano Mengkhawatirkan

L’Imperatore memiliki potensi menjadi salah satu striker terbaik di dunia. Tetapi, jalan kehidupannya menjadi tak menentu akibat depresi, cedera, mabuk-mabukan dan masalah berat badan.

"Saya khawatir dengan kehidupannya," ujar Gilmar Rinaldo, mantan agennya, kepada Uol Esporte di Brasil, seperti dikutip dari Football Italia, Sabtu (29/6/2013).

"Dia memerlukan seorang psikolog. Saya tak peduli dengan kariernya sebagai seorang pemain, saya hanya cewas dengan orangnya. Dia menderita karena depresi yang serius dan tak ada yang membantunya.

"Kematian ayahnya, masalah dengan alkohol, sering begadang dan tak pernah cocok dengan tempat dia bertumbuh bukan masalah sebenarnya, tetapi lebih kepada konsekuensi depresi yang mendalam ini serta cara yang salah dia menghadapinya.

"Adriano seperti seorang anakku. Mungkinkah dia bunuh diri? Saya tidak tahu, saya hanya tahu bahwa saya sangat khawatir dan dia perlu seorang spesialis."

Pemain berusia 31 tahun tersebut tanpa tim selama satu tahun terakhir setelah sempat bermain dengan singkat di Corinthians dan Flamengo. Dia pun gagal lolos tes medis bersama Internacional.

"Ronaldo memutuskan untuk membawanya ke Corinthians meskipun sebenarnya saya yakin hal tersebut tidak bijaksana membawanya ke tekanan serupa.

"Pada saat itu, baik dia maupun Corinthians berjanji kepada saya bahwa Adriano akan dibawa ke seorang psikolog. Tetapi, mereka malah meninggalkannya. Dia seorang diri."