Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub Militer Didepak dari K-League

Kompas.com - 13/09/2012, 12:37 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Klub sepak bola militer Korea Selatan (Korsel), Sangmu Phoenix, dikeluarkan dari kompetisi Divisi I Liga Korea (Liga-K) karena tidak memenuhi standar internasional.  

Ofisial liga memutuskan, tim itu terpaksa didegradasikan ke kompetisi Divisi II mulai tahun depan. Demikian dilaporkan media lokal, seperti dikutip Reuters.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengatakan kepada ofisial Liga-K bahwa tim itu tidak memenuhi kriteria sebagai klub yang mendapat lisensi berdasar aturan. Peraturan AFC menyebutkan, para pemain harus memilik kontrak tertulis dengan klub, tapi para pemain Sangmu secara teknis milik tim Liga-K.  
Ofisial Sangmu amat berang dengan keputusan itu. Manajer Umum Sangmu, Lee Jae-cheol, menggambarkan keputusan itu sebagai suatu sikap yang "gila-gilaan" dan tidak masuk akal.

"Pemain kami kehilangan motivasi mereka," katanya seperti disiarkan kantor berita Korea, Yonhap, "Bila kami diberi kesempatan hingga akhir tahun, maka kami mencoba memenuhi kriteria itu. Mereka harus memberi kami waktu untuk memperbaiki diri kami."  

Setelah melakoni 30 pertandingan, Sangmu menempatkan diri di urutan ke-15 dari 16 tim yang mengikuti kompetisi.  

Para pemuda sehat di Korea Selatan yang berusia antara 18-35 tahun harus mengikuti wajib militer selama dua tahun, kendati atlet yang meraih medali emas di Olimpiade dan Asian Games mendapat pengecualian. Biasanya altet itu akan bergabung dengan Sangmu, Korps Olaharga Angkatan Bersenjata yang memiliki klub bisbol, bola basket, bola voli dan beberapa cabang lainnya.  

Para pemain wajib militer yang bergabung dengan Phoenix akan menerima gaji 72 dolar AS per bulan seperti tentara lainnya, kendati mereka mendapat tambahan bila timnya menang atau bila mencetak gol.  

Liga-K sudah memutuskan bahwa Sangmu akan tetap bermain di kompetisi Divisi II sampai mereka bisa memenuhi regulasi lisensi yang ditetapkan.  

Tim yang memiliki rekor terburuk dalam kompetisi Divisi I akan mengikuti Sangmu ke Divisi II mulai musim mendatang, setelah Liga-K mengenalkan format aturan degradasi untuk pertama kalinya sejak kompetisi liga diluncurkan pada 1983.

Liga-K mengenalkan sistem kompetisi dua "tier". Sejak tahun lalu kompetisi negara itu dihantam skandal pengaturan pertandingan yang menyebabkan sekitar 50 pemain ditahan.  

Mantan pelatih dan pemain Sangmu ditemukan tewas karena bunuh diri dan diduga ada hubungannya dengan skandal itu, yang mendapat ancaman dari pemerintah untuk menutup kompetisi Liga-K.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com