GDANSK, KOMPAS.com — Perancis harus mengubah cara bermainnya jika ingin mengalahkan Spanyol di perempat final, Sabtu (23/6/2012). Juga, "mendinginkan" suasana markas dan ruang gantinya.
Kekacauan ini harus segera diganti dengan semangat optimisme seperti saat mengawali Euro 2012. Begitu ungkap gelandang serang Perancis, Yohan Cabaye. Baginya, tim "Ayam Jantan" yang biasanya bermain kompak justru berubah bermain egois sewaktu dilibas Swedia dua gol tanpa balas, Selasa (19/6/2012),
"Aku tidak tahu apa yang telah tejadi. Kami selalu bermain sebagai sebuah kesatuan, tapi tidak ketika itu (melawan Swedia). Beruntung, kami akhirnya lolos dan itu yang terpenting. Kami harus melupakan kejadian buruk di fase grup," ujarnya kepada portal berita Mirror.
Gelandang Newcastle United itu juga bilang, Perancis harus bermain layaknya di final ketika nanti menghadapi Spanyol.
"Mereka tim terbaik dunia. Jika kami bermain seperti saat melawan Swedia, kami tentu hanya akan jadi bahan olok-olok Spanyol. Tak ada kesempatan untuk menang. Kami sadar itu," lanjutnya.
Cabaye sadar mental timnya sudah rusak. Namun, ia dan seluruh tim masih punya cukup waktu untuk bersiap.
"Kami harus tampil lebih baik lagi, terutama memperbaiki mental tim," tandasnya.
Kekalahan dari "Blagult" membuat rekor tak terkalahkan tim "Ayam Jantan" mandek pada angka 23.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.