Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyusupan Bocah Dua Tahun Bikin Geger

Kompas.com - 01/08/2010, 22:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan putaran pekan ketiga Liga Kompas Gramedia U-14 di Lapangan AS-IOP, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (1/8/2010), diwarnai kejadian menggegerkan. Seorang bocah kira-kira berusia dua tahun menyusup ke tengah lapangan saat laga terakhir antara AS-IOP versus Kabo Mania. Tanpa diketahui wasit dan ofisial pertandingan, pada babak kedua bocah itu tiba-tiba sudah berada di tengah kemelut perebutan bola di mulut gawang Kabo Mania.

Bocah berkaus loreng-loreng tersebut lalu terjengkang dan dibangunkan salah satu pemain Kabo Mania setelah kemelut berakhir. Peristiwa itu kontan membuat kaget ofisial pertandingan dan panitia. Taufik Jursal Effendi, salah satu panitia, tergopoh-gopoh mendatangi bocah tersebut dan "mengamankannya". Setelah diteliti, bocah penyusup itu ternyata anak salah satu penonton, yang lepas dari pengawasan orang tuanya. "Saya tidak lihat, bagaimana bocah itu masuk lapangan," kata Benyamin Leo Betty, Pengawas Pertandingan.

"Saya kira, dia pemain yang terjatuh setelah berebut bola. Tetapi, yang bikin kaget kok badannya jadi kecil," lanjut Benyamin, yang ditimpali kekagetan serupa para koleganya. Setelah berhasil "diamankan", bocah tersebut masih berusaha menyusup ke lapangan dengan menyisir pinggir lapangan area tim AS-IOP dan kembali mengagetkan ofisial laga dan panitia. "Tangkap dia! Tangkap dia! Tangkap dia!" teriak ofisial sambil tertawa.

Meski hanya ajang anak-anak berusia di bawah usia 14 tahun antar sekolah sepak bola (SSB) se-Jabodetabek dengan durasi pertandingan dua kali 25 menit, Liga Kompas Gramedia digelar sesuai permainan sepak bola sebenarnya. Orang lain di luar para pemain dua kesebelasan dan wasit, termasuk bocah berusia dua tahun yang menyusup masuk lapangan itu, tidak diperbolehkan berada di lapangan selama pertandingan berlangsung. Bukan hanya melulu terkait pertandingan, nilai-nilai kedisiplinan, ketertiban, dan fair play juga diselipkan ofisial pertandingan.

Sebelum pertandingan dimulai, misalnya, seluruh pemain diingatkan tampil rapi dengan memasukkan kaus dalam celana. Jika kaus itu terlepas saat bertanding, mereka diminta untuk kembali memasukkan dalam celana. Pemain yang melanggar lawan diperintahkan bersalaman dengan sang lawan, sebagai tanda permintaan maaf. Penonton yang hadir juga diminta tidak memprovokasi pemain dengan kata-kata tidak sopan atau mendorong mereka bermain kasar. Pekan lalu, dua penonton yang melontarkan ucapan provokatif dipanggil petugas dan dinasihati untuk menghentikan ulahnya.

Selain menjadi ajang menempa para pemain usia dini, Liga Kompas Gramedia juga menjadi ajang rekreasi keluarga. Sejumlah orang tua, terutama bapak dan ibu siswa yang bertanding, menyaksikan dan turut menyemangati tim yang bertanding. Tiga ibu sambil nongkrong di warung pinggir lapangan, Minggu (1/8/2010) misalnya, tiada henti-hentinya terus menyemangati pemain yang tengah berlaga. "Ayo, tambah lagi golnya. Bikin lima gol lagi," teriak salah satu dari mereka. "Dibanding anak-anak yang bermain, malah kita yang heboh," timpal yang lain sambil tertawa lebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com