Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Larang Simbol "Setan Merah"

Kompas.com - 22/07/2010, 10:17 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Para alim ulama Malaysia melarang kaum Muslim di negara tersebut untuk menggunakan atribut-atribut Manchester United atau MU. Mereka menganggap simbol "Setan Merah" telah menghina kebesaran Tuhan.

Nama MU sangat laris di kalangan penggemarnya di Asia, termasuk Malaysia. Tahun lalu, negeri jiran ini ikut mengundang Ryan Giggs dan kawan-kawan dalam tur pramusim mereka di Asia. Ketika MU membatalkan kunjungannya di Indonesia, Malaysia mendapat jatah dua kali menggelar pertandingan "Setan Merah".

Pada Maret lalu, MU menandatangani kontrak lima tahun dengan kelompok usaha komunikasi Telekom Malaysia sekaligus menanamkan citra dagang klub itu sebagai tim terbesar di negara tersebut.

Walau demikian, para pemuka agama menegaskan agar umat Muslim di negara tersebut tidak mengenakan logo setan yang menjadi simbol "Setan Merah". Mereka juga melarang penggunaan gambar salib yang ada di seragam tim nasional Brasil, Portugal, Serbia, dan Norwegia, serta klub Barcelona.

"Tidak ada alasan mengenakan seragam seperti itu karena itu berarti, sebagai seorang Muslim, Anda mengidolakan simbol-simbol dari kepercayaan lain," kutip The Telegraph atas pernyataan Datuk Nooh Gadot, pemimpin ulama Johor, Malaysia.

"Dalam masalah ini, tidak ada kompromi atas nama hiburan, fashion, atau bahkan olahraga," ungkapnya.

Sementara itu, ulama dari negara bagian Perak, Tan Sri Harussani Zakaria, menegaskan bahwa umat Muslim yang mengenakan seragam sepak bola itu "menjurus kepada perbuatan dosa" karena dengan memakai simbol dari kepercayaan lain berarti mendahulukan kepercayaan tersebut dibanding Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com