Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggugat Tujuh Penguasa

Kompas.com - 11/07/2010, 08:23 WIB

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Akhirnya, sekarang waktunya salah satu dari dua negeri bertradisi sepak bola terbaik yang tak pernah memenangi Piala Dunia, Belanda dan Spanyol, bertemu di babak final sekaligus menjamin rusaknya daftar juara yang selama ini berputar di tujuh negara, yaitu Uruguay, Italia, Jerman, Brasil, Inggris, Argentina, dan Perancis.

Soal tradisi, Belanda lebih baik daripada Spanyol. Sebelum Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, mereka dua kali mencicipi final, yaitu pada 1974 dan 1978.

Mereka pun pantas optimistis bisa memperbaiki sejarah karena memiliki rekor selalu menang sejak putaran grup Piala Dunia ini. Kualitas mental mereka juga sudah teruji saat membekuk Brasil, 2-1, setelah tertinggal lebih dahulu, di babak perempat final.

Namun, Spanyol juga bukannya tak mampu memperpanjang derita Belanda. Sebagai tim yang disebut-sebut memainkan sepak bola terbaik saat ini, mereka datang ke Afrika Selatan sebagai juara Piala Eropa 2008.

Ditambah fakta bahwa ini merupakan final pertama mereka, Spanyol bisa dipastikan akan tampil di level terbaik untuk bisa panen besar pada kesempatan pertama dan mengawinkan gelar Piala Dunia dan Piala Eropa.

Catatan perjalanan Spanyol di Piala Dunia ini memang tak semegah Belanda. Selain karena selalu kesulitan mencetak lebih dari satu gol, mereka juga pernah kalah dari Swiss, 0-1.

Meski begitu, bukan berarti tim "Matador" tak mampu menjinakkan kencangnya putaran "Kincir Oranye". Meraih kemenangan secara sulit telah menjadikan Spanyol tim yang ulet, tenang, dan konsisten. Ini merupakan modal penting melawan Belanda, yang dalam sejumlah laga tampak gugup dan tergesa-gesa.

Selain itu, Spanyol juga masih mendapatkan dukungan dari Paul Si Gurita, yang meramalkan mereka akan mengakhiri laga sebagai juara. Mengingat ramalan Paul di Piala Dunia ini belum pernah meleset, ini bisa menjadi suntikan moral bagi Spanyol sekaligus tekanan bagi Belanda.

Yang jelas, apa pun hasilnya, pertandingan ini akan mengakhiri berbagai kontroversi soal Jabulani, wasit, teknologi, dan yang jelas munculnya negara penguasa Piala Dunia kedelapan.

Sementara menang-kalah atau gelar juara bukan melulu yang utama dari sepak bola, banyak hal yang bisa dipetik Indonesia dari Piala Dunia ini selain acara nonton bareng dan begadang selama hampir sebulan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dortmund vs Real Madrid: Kroos Sang Ikon dan Reus Si Idola

    Dortmund vs Real Madrid: Kroos Sang Ikon dan Reus Si Idola

    Liga Champions
    Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Andalan Indonesia di Final

    Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Andalan Indonesia di Final

    Badminton
    Mike Tyson Vs Jake Paul Ditunda, Si Leher Beton Ada Masalah Lambung

    Mike Tyson Vs Jake Paul Ditunda, Si Leher Beton Ada Masalah Lambung

    Sports
    BERITA FOTO - Potret Haru dan Gembira Saat Persib Angkat Trofi Liga 1

    BERITA FOTO - Potret Haru dan Gembira Saat Persib Angkat Trofi Liga 1

    Liga Indonesia
    Apa Itu Rheinmetall, Sponsor Kontroversial Dortmund Jelang Final Liga Champions

    Apa Itu Rheinmetall, Sponsor Kontroversial Dortmund Jelang Final Liga Champions

    Liga Champions
    Dortmund Vs Madrid: Luka Modric Selangkah Menuju Rekor Legenda

    Dortmund Vs Madrid: Luka Modric Selangkah Menuju Rekor Legenda

    Liga Champions
    Dortmund Vs Real Madrid, Cara Die Borussen Matikan Mesin Gelar Los Blancos

    Dortmund Vs Real Madrid, Cara Die Borussen Matikan Mesin Gelar Los Blancos

    Liga Champions
    Persib Juara Liga 1 2023-2024: Konsep Hasil Akhir ala Bojan Hodak

    Persib Juara Liga 1 2023-2024: Konsep Hasil Akhir ala Bojan Hodak

    Liga Indonesia
    Gregoria Kandas di Singapore Open 2024: Kurang Puas, Problem Pergelangan Kaki

    Gregoria Kandas di Singapore Open 2024: Kurang Puas, Problem Pergelangan Kaki

    Badminton
    STY Sebut Laga Indonesia Vs Tanzania Tak Pertaruhkan Poin FIFA

    STY Sebut Laga Indonesia Vs Tanzania Tak Pertaruhkan Poin FIFA

    Timnas Indonesia
    Hasil Kualifikasi MotoGP Italia 2024: Jorge Martin Raih Pole Position, Marquez Jatuh

    Hasil Kualifikasi MotoGP Italia 2024: Jorge Martin Raih Pole Position, Marquez Jatuh

    Motogp
    Hasil Singapore Open 2024, Gregoria Kandas di Semifinal, Takluk dari Juara Bertahan

    Hasil Singapore Open 2024, Gregoria Kandas di Semifinal, Takluk dari Juara Bertahan

    Badminton
    Real Madrid, di Antara Dewi Fortuna dan Saraf Baja

    Real Madrid, di Antara Dewi Fortuna dan Saraf Baja

    Liga Champions
    Malik Risaldi Dipanggil Timnas Indonesia, Mau Cepat Adaptasi dengan Gaya STY

    Malik Risaldi Dipanggil Timnas Indonesia, Mau Cepat Adaptasi dengan Gaya STY

    Timnas Indonesia
    Persib Juara Liga 1 2023-2024: Maung Bandung Superior, Transisi Luar Biasa

    Persib Juara Liga 1 2023-2024: Maung Bandung Superior, Transisi Luar Biasa

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com