Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Terdepak, Lahirlah Juara Baru

Kompas.com - 08/07/2010, 04:29 WIB

KOMPAS.com — Piala Dunia 2010 telah menjadi panggung sepak bola Eropa karena final turnamen terakbar empat tahunan tersebut akan mempertemukan dua tim dari "Benua Biru". Spanyol dan Belanda akan beradu kekuatan pada Minggu malam atau Senin (12/7/2010) dini hari WIB di Stadion Soccer City, Johannesburg.

Namun, yang menjadi istimewa dari Piala Dunia kali ini adalah terjadi dua peristiwa baru. Pertama, Eropa telah meruntuhkan mitos tak pernah juara di luar benuanya. Hal itu sudah bisa dipastikan setelah Belanda menyingkirkan Uruguay 3-2 pada partai semifinal di Cape Town, Rabu (7/7/2010) dini hari WIB (Uruguay merupakan satu-satunya wakil dari Amerika di semifinal).

Kedua, Piala Dunia Afrika Selatan ini akan melahirkan juara dunia baru. Keberhasilan Carles Puyol menjebol gawang Jerman sehingga Spanyol menang 1-0 pada semifinal, Kamis (8/7/2010) dini hari WIB di Stadion Moses Mabhida, Durban, membuat tim-tim yang memiliki tradisi juara gagal tampil pada partai puncak. Sebelumnya, Belanda juga menutup pintu bagi Uruguay yang mencoba meraih gelar ketiganya pada Piala Dunia ini.

Prestasi Belanda dan Spanyol di ajang sepak bola paling bergengsi ini memang tak terlalu mencolok. Belanda pernah memiliki dua kesempatan pada era Johan Cruyff, ketika mereka berhasil mencapai final pada tahun 1974 dan 1978. Sayang, dua usaha "The Flying Dutchmen" itu selalu kandas karena menyerah 1-2 dari Jerman (1974) dan empat tahun berselang dipecundangi Argentina 1-3.

Setelah itu, "Oranje" pernah menguak asa ketika melangkah ke babak empat besar Piala Dunia Perancis 1998. Namun, pada semifinal ini langkah mereka dijegal oleh Brasil lewat drama adu penalti setelah skor selama 90 menit plus tambahan waktu 30 menit berakhir imbang 1-1.

Prestasi Spanyol kurang bagus karena sepanjang sejarah sepak bolanya, "El Matador" tidak pernah menembus babak empat besar. Pada Piala Dunia 1950, Spanyol melangkah sampai putaran akhir yang menggunakan sistem round-robin. Namun, mereka harus puas sebagai juru kunci.

Kemudian, sejak format Piala Dunia menggunakan sistem knock-out, perjalanan terjauh para "Matador" ini hanya sampai perempat final. Maka dari itu, tak heran, ketika berhasil melangkah ke semifinal pada Piala Dunia 2010, kubu Spanyol sangat bersuka cita. Pasalnya, inilah sejarah terbesarnya.

Namun, Iker Casillas dan kawan-kawan belum puas dengan rekor baru itu. Kini, mereka membidik gelar tertinggi yang sudah dinantikan selama 80 tahun, setelah menapaki final. Tiket itu mereka raih setelah mendepak juara dunia tiga kali, Jerman.

Jika berhasil menggondol trofi, maka lengkaplah kejayaan "La Furia Roja". Pasalnya, dua tahun lalu, tim "generasi emas" yang dimotori duet Xavi Hernandez dan Andres Iniesta sebagai dirigen lapangan tengah ini menjuarai Piala Eropa.

- Prestasi Spanyol dan Belanda pada Piala Dunia

Spanyol: 2006: Spanyol vs Perancis 1-3 pada babak 16 besar 2002: Spanyol vs Korea Selatan 0-0 (Korea menang adu penalti 3-5) pada babak perempat final 1998: Spanyol tersingkir pada penyisihan grup 1994: Italia vs Spanyol 2-1 pada babak perempat final 1990: Spanyol vs Yugoslavia 1-2 1986: Spanyol vs Belgia 1-1 (Belgia menang adu penalti 4-5) pada babak perempat final 1982: Spanyol tersingkir pada putaran kedua penyisihan grup 1978: Spanyol tersingkir pada putaran pertama penyisihan grup 1974: Spanyol absen 1970: Spanyol absen 1966: Spanyol tersingkir pada penyisihan grup 1962: Spanyol tersingkir pada penyisihan grup 1958: Spanyol absen 1954: Spanyol absen 1950: Spanyol gagal pada putaran terakhir karena menghuni dasar klasemen (sistem round-robin) 1938: Spanyol absen 1934: Itaia vs Spanyol 1-0 pada perempat final 1930: Spanyol absen

Belanda: 2006: Portugal vs Belanda 1-0 pada babak 16 besar 2002: Belanda absen 1998: Brasil vs Belanda 1-1 (Brasil menang adu penalti 4-2) pada babak semifinal 1994: Belanda vs Brasil 2-3 pada babak perempat final 1990: Jerman vs Belanda 2-1 pada babak 16 besar 1986: Belanda absen 1982: Belanda absen 1978: Argentina vs Belanda 3-1 pada final 1974: Belanda vs Jerman 1-2 pada final 1970: Belanda absen 1966: Belanda absen 1962: Belanda absen 1958: Belanda absen 1954: Belanda absen 1950: Belanda absen 1938: Cekoslowakia vs Belanda 3-0 pada putaran pertama 1934: Swiss vs Belanda 3-2 pada babak eliminasi 1930: Belanda absen - Daftar juara Piala Dunia

Uruguay 1930: Uruguay vs Argentina 4-2 Italia 1934: Italia vs Cekoslowakia 2-1 (melalui perpanjangan waktu setelah skor 1-1) Perancis 1938: Italia vs Hongaria 4-2 Brasil 1950: Uruguay vs Brasil (menggunakan sistem round-robin dan Uruguay juara karena pimpin klasemen akhir) Swiss 1954: Jerman vs Hongaria 3-2 Swedia 1958: Brasil vs Swedia 5-2 Cile 1962: Brasil vs Cekoslowakia 3-1 Inggris 1966: Inggris vs Jerman 4-2 (melalui perpanjagan waktu setelah skor 2-2) Meksiko 1970: Brasil vs Italia 4-1 Jerman 1974: Jerman vs Belanda 2-1 Argentina 1978: Argentina vs Belanda 3-1 (melalui perpanjangan waktu setelah skor 1-1) Spanyol 1982: Italia vs Jerman 3-1 Meksiko 1986: Argentina vs Jerman 3-2 Italia 1990: Jerman vs Argentina 1-0 AS 1994: Brasil vs Italia 3-2 (menang adu penalti, setelah skor tetap imbang 0-0) Perancis 1998: Perancis vs Brasil 3-0 Korea/Jepang 2002: Brasil vs Jerman 2-0 Jerman 2006: Italia vs Perancis 5-3 (menang adu penalti, setelah skor imbang 1-1) Afrika Selatan 2010: ??? Belanda vs Spanyol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

    Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

    Liga Italia
    Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

    Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

    Liga Lain
    Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

    Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

    Internasional
    Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

    Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

    Sports
    Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

    Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

    Timnas Indonesia
    Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

    Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

    Liga Inggris
    Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

    Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

    Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

    Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

    Timnas Indonesia
    Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

    Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

    Sports
    VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

    VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

    Liga Indonesia
    Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

    Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

    Timnas Indonesia
    Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

    Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

    Timnas Indonesia
    Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

    Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

    Timnas Indonesia
    Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

    Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com