GENEWA, KOMPAS.com - Pro dan kontra tentang penggunaan siaran ulang video untuk mengevaluasi gol hingga kini masih bermunculan. Meski sempat melarang, Presiden FIFA Sepp Blatter siap mempertimbangkan pemakaian video replay untuk membantu wasit.
Ide penggunaan video seperti pada pertandingan rugby, cricket, dan tenis muncul setelah beberapa pelatih tidak puas dengan keputusan wasit yang tidak jeli. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, termasuk salah satunya.
Namun, otoritas sepak bola baik di Eropa (UEFA) maupun FIFA sendiri melihat hal itu justru akan mengganggu irama permainan. Jeda waktu untuk melihat tayangan video akan menghambat alur pertandingan. Presiden UEFA Michel Platini secara tegas menolak pemakaian video dan mengusulkan menambah jumlah wasit.
"Saya tak sepenuhnya melarang itu. Namun, ketika teknologi garis gawang siap diperkenalkan, barulah bisa," kata Blatrer kepada koran Swiss, Sonntagsblick.
FIFA rencananya akan mendiskusikan teknologi elektronik di garis gawang pada Maret mendatang. Beberapa ide telah diperkenalkan untuk teknologi ini, antara lain memasang cip dalam bola dan meletakkan kamera di mulut gawang.
Blatter menegaskan, teknologi itu tidak akan digunakan pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan mulai Juni nanti. Ia menambahkan, FIFA juga tidak akan meniru UEFA yang memakai wasit tambahan di pertandingan Piala Dunia nanti.
"Kami tidak akan menerapkan aturan baru di sana, bahkan tidak akan menambah dua wasit ekstra," tegasnya.
FIFA sebelumnya pernah mencoba memakai wasit tambahan pada duel kualifikasi Piala Dunia. Namun, penambahan wasit ini tetap tidak menyelesaikan masalah. Kejadian hand-ball yang dilakukan oleh Thierry Henry pada play-off Piala Dunia lawan Irlandia Utara beberapa bulan lalu membuktikan masih ada yang kurang dari kebijakan tersebut. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.