LIVERPOOL, KOMPAS.com — Liverpool mengubah rencana pembangunan stadion baru hingga kondisi moneter kembali stabil. Stadion itu diharapkan selesai sebelum 2018.
Proyek itu kabarnya sempat dihentikan menyusul kerugian yang dialami perusahaan milik Tom Hicks dan George Gillet, pemilik "The Kop". Meski demikian, pihak manajemen "The Kop" selalu optimistis soal megaproyek ini. Hicks dan George bahkan meyakinkan bahwa pembangunan itu mengalami "penundaan jangka pendek".
"Pembangunan stadion akan mulai ketika kontraksi di industri bank saat ini berakhir dan pasar finansial global kembali seimbang," ungkap Direktur Pengelola baru Liverpool, Christian Purslow.
Purslow sendiri berharap agar "kandang" baru bagi "Pasukan Anfield" itu bisa selesai sebelum 2018. Pada tahun tersebut, Inggris diharapkan bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia dan stadion Liverpool ini bisa menjadi salah satu tempat pertandingan.
"Tujuannya adalah untuk membangun markas sepak bola kelas dunia yang dapat menjadi kebanggaan setiap orang, rumah baru untuk klub dengan stadion bertempat duduk minimal 60.000 kursi, dan memberikan pengalaman pertandingan sebaik mungkin," tambahnya.
Jika dibandingkan dengan stadion lain, seperti Old Trafford dan Emirater Stadium, Stadion Anfield masih kalah besar. Anfield hanya memuat 45.000 tempat duduk, sementara stadion milik Manchester United berkapasitas 76.000 kursi. Arsenal lebih dulu memindahkan stadionnya di Highburry (38.000 kursi) ke stadion sekarang yang berkapasitas 60.000 tempat duduk. (TMS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.