BLOEMFONTEIN, KOMPAS.com - David Villa mencetak gol tunggal yang mengantar Spanyol menang 1-0 atas Irak dalam lanjutan Piala Konfederasi, Rabu (18/6). Meski masih menyisakan satu laga, Spanyol sudah dipastikan lolos ke semifinal.
Hasil itu begitu melegakan mengingat sulitnya "La Furia Roja" membobol gawang Irak. Spanyol memang mendominasi laga, tapi permainan disiplin Irak membuat juara Eropa itu nyaris frustrasi karena usahanya selalu kandas.
Irak sepertinya sudah menduga bahwa Spanyol akan tampil perkasa. Mereka pun menyiapkan strategi bertahan sejak awal.
Turun dengan formasi 5-4-1, "Singa Mesopotamia" nyaris tidak memegang bola. Namun, mereka mampu meredam gempuran Spanyol. Umpan silang Sergio Ramos atau terobosan dari Xavi Hernandez kandas membentur tubuh bek Shalam Shaker dkk.
Kesulitan berpenetrasi, Spanyol mencoba permainan sayap. Pada menit ke-25, David Villa berpeluang membobol gawang lawan. Memanfaatkan umpan silang Juan Mata, Villa yang berdiri di dekat tiang kanan gawang langsung menembakkan bola. Bola masih melenceng.
Tak mampu menembus barisan bek Irak, "Matador" menguji kesaktian kiper Mohammed Kassid dengan tendangan jarak jauh. Namun, bidikan Juan Mata dan Villa tak kunjung berbuah gol.
Sepanjang babak pertama, Spanyol hanya berhasil menciptakan dua tembakan ke arah gawang, melalui gelandang Santi Cazorla pada menit ke-8 dan Xabi Alonso menjelang istirahat. Namun, kedua usaha itu digagalkan oleh Kassid. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Spanyol mempertahankan dominasinya. Lima menit berselang, tandukan Villa kembali mengancam lawan, tapi bola tepat mengarah kepada Kassid.
Tak kenal lelah, Spanyol terus menekan dinding pertahanan Irak. Gawang Irak akhirnya bobol juga pada menit ke-55. Gol bermula dari pergerakan Joan Capdevilla di sayap kiri. Menjelang akhir lapangan, ia melepas umpan silang. Villa yang dikepung tiga pemain lawan berhasil menanduknya ke kiri gawang Kassid.
Selanjutnya, Spanyol bermain lebih tenang. Mereka masih mengandalkan penguasaan bola, namun tidak lagi terburu-buru menuntaskan serangan dengan eksekusi.