ROMA, KOMPAS.com — Pelatih Barcelona Pep Guardiola menegaskan, timnya tetap akan memainkan sepak bola indah dan menyerang saat menghadapi Manchester United (MU) di final Liga Champions, Rabu atau Kamis (28/5) dini hari. Baginya, itu sudah menjadi karakter dan ciri khas "El Barca". Dengan demikian, timnya tak perlu mengkhianati sepak indah untuk memenangkan pertarungan.
Barcelona memang tampil menawan sepanjang musim ini. Mereka memamerkan sepak bola indah dan menyerang. Hasilnya, mereka sudah menjuarai Divisi Primera dan Copa del Rey. Jika menang di final Liga Champions, mereka akan meraih treble winners untuk pertama kalinya.
Sejak awal, Guardiola menegaskan, timnya tak akan menerapkan strategi bertahan melawan MU. Mereka percaya diri dengan karakter dan caranya bermain. Dalam 12 pertandingan Liga Champions sejak penyisihan grup, Barca sudah menunjukkan ketajaman mereka dengan membukukan 30 gol. Produktivitas yang sangat luar biasa.
"Saya ingin para pemain kami merasa nyaman, seperti mereka tampil di depan seluruh umat manusia. Saya inginkan pemain berani. Saya ingin tunjukkan kepada dunia betapa baiknya permainan kami. Itu sikap kami," tegas Guardiola.
"Di partai final, selalu ada situasi untuk menekan dan meraih kemenangan, atau tak meraih apa pun. Anda mungkin takut bermain terbuka. Tapi, itu akan kami hindari. Kami akan bermain dengan cara kami sendiri, memainkan bola," tambahnya.
Namun, dia juga mengingatkan kepada para pemainnya untuk tampil maksimal. Setelah menjalani musim yang indah, mereka bisa mendapat kesedihan jika kalah di final Liga Champions.
"Mungkin saja kami jadi bermain jelek dan tertekan oleh MU. Tak bisa dipungkiri kami menjalani musim dengan indah, tapi bisa berakhir buruk juka kalah di Liga Champions. Di sepak bola, sesuatu bisa berubah secara mendadak. Hal kecil bisa mengubah hidup Anda. Kami punya musim yang baik, tapi masih banyak yang harus dilakukan," terangnya.
Guardiola menolak dinilai sebagai orang yang paling berjasa dalam kesuksesan tim di musim ini. Menurutnya, pemain yang menjadi penentu utama.
"Sepak bola itu milik para pemain. Saya bisa saja terus teriak, tapi tak akan ada yang mendengarkannya," ujarnya.
Tentang pertarungan lawan MU, dia mengatakan, "Saya akan mencoba fokus di babak pertama dan tetap kalem. Kemudian, saya akan banyak memberi instruksi terpenting di babak kedua dan mencoba memenangkan pertandingan."
Ditanya tentang kemungkinan terjadi pertarungan dua pemain berbakat, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Guardiola tak memungkirinya. Sebab, keduanya sedang menjadi sorotan dunia.
"Tak masalah apa pendapat orang tentang Messi dan Ronaldo. Keduanya pemain hebat. Saya yakin, Messi akan bermain bagus jika taktik kami berjalan lancar. Yang terpenting, kami akan menerapkan sepak bola indah," tekadnya. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.