SUNDERLAND, SABTU — El Hadji Diouf terlibat perkelahian dengan rekannya di Sunderland, Anton Ferdinand. Bahkan, Diouf mengancam akan menusuk adik Rio Ferdinand itu dengan pisau. Karena perselisihan ini dianggap serius, manajer Ricky Sbragia akhirnya menjual Diouf ke Blackburn Rovers.
Peristiwa itu terjadi seusai Sunderland mengalahkan Fulham 1-0, Selasa (27/1). Di ruang ganti, mereka tiba-tiba cekcok dan sempat adu pukul.
Seorang pemain senior Sunderland yang tak mau menyebut namanya mengatakan, "Saya kira itu lebih buruk dari apa pun yang pernah saya lihat. Ketika mereka dipisah, Diouf berteriak mengancam akan menusuk Anton dengan pisau."
Untung saat itu tak ada pisau. Namun, perkelahian mereka membuat tim terpukul. Percekcokan mereka ternyata berlanjut dalam latihan keesokan harinya. Ini makin membuat tim prihatin. Dalam waktu 24 jam, Ricky Sbragia pun akhirnya menjual Diouf ke Blackburn seharga 2 juta pounds (sekitar Rp 33,1 miliar).
Kedua pemain itu saling menyalahkan dalam pertandingan. Mereka sama-sama menuduh satu sama lain tidak bermain dengan optimal. Percekcokan berlangsung setelah pertandingan dan di ruang ganti mereka berkelahi.
Sumber The Sun menyebutkan, "Sebenarnya masalahnya berawal dalam pertandingan. Diouf merasa belum berakhir. Perkelahian di ruang ganti kemudian terjadi begitu liar dan keduanya saling berusaha melukai."
"Awalnya, kami pikir membiarkan mereka menyelesaikan masalah dengan caranya lebih baik. Namun, perkelahian menjadi begitu liar dan menakutkan. Anton terluka dan Diouf sempat menariknya," kata sumber itu.
"Tim sangat terpukul. Tak ada yang bicara. Maka, ketika akhirnya Diouf dijual, tak ada yang merasa kaget," tambahnya.
Diouf ke Sunderland dibawa oleh manajer lama, Roy Keane, dari Bolton pada Juli 2008. Sikapnya memang sering kontroversial.
Meski begitu, Manajer Blackburn Sam Allardyce mengatakan, kehadiran Diouf diterima suporter. Allardyce sendiri sangat tahu Diouf karena pernah melatihnya saat di Bolton.
"Diouf pemain yang berbakat. Dia memang terkadang sulit, tetapi saya bisa mengendalikannya, seperti yang saya lakukan di Bolton," kata Allardyce. (SUN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.