KOMPAS.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa dirinya bakal mengemban jabatan sebagai Ketua Komite Wasit.
“Komite wasitnya itu dipimpin saya sendiri, supaya tidak ada intervensi nanti komite-komite lain yang akan diumumkan kita lagi bicara satu dan lainnya,” kata Erick Thohir di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/7/2023).
“Jadi, komite wasit saya pimpin sendiri. Jika ada yang aneh-aneh bisa dihukum seumur hidup langsung. Sebab, memang komitmennya seperti itu.,” kata dia.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya bakal bersikap tegas ketika menjadi Ketua Komite Wasit PSSI.
Baca juga: PSSI Akan Seleksi Pemain Diaspora untuk Piala Dunia U17 2023
Sosok berumur 53 tahun itu menjelaskan, tidak akan segan memberikan hukuman bagi pelaku yang melanggar aturan.
“Ketika saya bertemu Pak Kaporli, ada dua proses,” ucap sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut.
“Kalau di pihak kepolisian berbeda, kalau di PSSI dihukum seumur hidup untuk wasit, pemain, pengurus atau pemilik klub,” imbuhnya.
“Karena kalau hanya dihukum penjara 2-3 tahun nanti balik lagi. Tapi, kalau (dihukum) seumur hidup tidak boleh di bola, gatal-gatal itu,” tambah dia.
Setelah itu, Erick Thohir mendapatkan pertanyaan mengenai dugaan proses suap dalam seleksi wasit Liga 1 dan Liga 2.
Eks pemilik Inter Milan itu menjelaskan, proses seleksi sejatinya sudah mendapatkan pengawasan figur pengalaman dari Jepang.
“Kalau ada, kasih saya nanti saya gigit sendiri. Sebab, yang pasti sudah ada pengawasan dari Ogawasa Jepang,” tuturnya.
“Saya rasa wasit-wasit Jepang ini, mereka diajak nonton Argentina tidak mau karena tugas komitmen mereka belum selesai,” ungkapnya.
“Namun, kalau ada (pengutan liar wasit) kasih saya, biar saya gigit. Mumpung komite wasit,” imbuh dia.
Sementara itu, Erick Thohir menjelaskan bahwa pihaknya akan mengumumkan sosok yang memimpin Komite Disiplin PSSI.
Baca juga: Kata PSSI dan LIB soal Rumor Duel Persija Vs PSM Batal di GBK
“Komite Disiplin Insya Allah bisa diumumkan Kamis atau Jumat ini. Sebab, menseleksi figur-figur tidak mudah,” tutur dia.
“Nanti pun ketika diumumkan ada yang setuju dan tidak. Oleh karena itu, nanti komdis ini yang tahap awal saya akan bicarakan satu per satu,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.