KOMPAS.com - Manajer Bayern Muenchen, Thomas Tuchel, mengakui bahwa timnya dihukum dengan berat oleh Man City pada laga leg pertama perempat final Liga Champions musim ini.
Namun, dirinya tetap percaya pada kemampuan anak-anak asuhannya untuk dapat mencoba membalikkan keadaan ketika kedua tim bertemu di Stadion Allianz Arena, Munich, pada Kamis (20/4/2023) pukul 02.00 dini hari WIB.
"Kita tidak bisa menciptakan keajaiban hanya dengan berbicara. Jelas Anda menangani berbagai hal secara berbeda. Saat skor 3-0, ini tentang menemukan level yang realistis," mulai Tuchel dalam sesi konferensi pers jelang laga, dilansir dari situs resmi klub.
"Kami percaya akan kemampuan tim dan meyakini dapat menang di setiap babak yang tersisa," lanjutnya.
Baca juga: Bayern Vs Man City, Menanti Keajaiban dari Sadio Mane
Mantan manajer Chelsea tersebut berujar bahwa Thomas Mueller dkk perlu membutuhkan keberuntungan dan hal-hal kecil yang dapat membantu tim untuk mengejar defisit gol.
"Jika Anda punya keberuntungan, dimana kami tidak punya itu di leg pertama. Ini tentang hal-hal kecil, membangun kepercayaan dalam tim," tutur pria yang pernah membesut Paris Saint-Germain tersebut.
"Pada saat yang sama, percaya bukan berarti bermimpi. Merupakan tanggung jawab kami untuk meneruskan percikan tersebut untuk membuat para penggemar tetap bersama kami. Kami akan melaju dalam babak demi babak, langkah demi langkah," imbuhnya.
Manajer 49 tahun tersebut menganggap bahwa hidup Bayern di Liga Champions saat ini masih tetap ada meskipun harus menghadapi The Citizens yang saat ini sedang kuat-kuatnya.
Baca juga: Bayern Vs Man City: Kasus Pemukulan Leroy Sane Selesai, Sadio Mane Kembali Masuk Skuad
"Kami tetap ada di sana (Liga Champions). Undian selalu ambil bagian dalam babak perempat final. Bayern selalu dituntut untuk setidaknya mencapai fase ini di kompetisi."
"Kemudian ini adalah tentang performa di hari tersebut, keberuntungan saat laga atau cedera. Ini adalah tantangan yang nyata ketika harus menghadapi Man City, yang saat ini sedang menunjukkan performa impresif dalam beberapa pekan kebelakang ini," lanjutnya.
Pria yang juga pernah memimpin Borussia Dortmund tersebut menyebutkan bahwa timnya saat ini membutuhkan momentum dan perlu memanfaatkannya dengan sangat efisien untuk membalikkan keadaan.
"Kami butuh momentum dan perlu mengeksekusi momen-momen kecil dengan efisien. Saya rasa kami tidak memiliki itu ketika bertanding di Manchester selama 70 menit. Pada akhirnya, kami dihukum dengan sangat berat oleh mereka," ujarnya.
Baca juga: Bayern Vs Man City: Die Roten Punya Banyak Senjata, Citizens Waspada
Tuchel sendiri membela anak-anak asuhannya seperti Dayot Upamecano dan Sadio Mane yang sempat menjadi sorotan akhir-akhir ini pasca menghadapi skuad besutan Pep Guardiola dalam partai leg pertama.
"Saya tidak berpikir bahwa duel antara dia (Dayot Upamecano) dengan Erling Haaland merupakan suatu masalah. Namun, keputusan yang dia buat, risiko yang dia ambil, Dayot paham bahwa dirinya harus berkembang," bela Tuchel tentang performa buruk bek Prancis tersebut.
"Sangat tidak membantu bagi kami untuk menyalahkan pada satu individu tersendiri. Kami dihukum dengan sangat berat oleh mereka. Namun, kami tetap punya rasa percaya dengan Dayot. Dirinya masih muda dan punya potensi," sambungnya.