Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 08:30 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kekecewaan terhadap kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 masih berlanjut.

Terkini, perwakilan suporter timnas Indonesia mengatakan bahwa pemerintah salah memperhitungkan segala aspek menjadi tuan rumah event paling bergengsi kedua FIFA setelah Piala Dunia senior tersebut.

Akan tetapi, kita sebagai warga Indonesia dan para stakeholder sepak bola juga tidak boleh terlalu fokus menyalahkan pihak-pihak tertentu dan harus cepat bangkit demi memperbaiki sepak bola Indonesia agar ke depannya bisa lolos lewat jalur kualifikasi.

Poin-poin tersebut disampaikan oleh Ignatius Indro, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia.

"Kekecewaan itu sangat wajar, kami sebagai suporter kami sangat kecewa sebagai pencabutan ini," ujarnya di program Sapa Indonesia Pagi, KompasTV, pada Kamis (30/3/2023) pagi WIB.

"Sebagai suporter, ini ajang yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak pihak di mana Indonesia bisa melakukan event yang sangat besar, tingkat dunia walau kategori masih U20. Ini pintu gerbang Indonesia untuk unjuk gigi ke Piala Dunia senior."

Baca juga: Efek Domino Pencopotan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20

"Kita juga harus melihat sebenarnya bagaimana kesalahan atau salah santisipasi dari awal, ketika kita melakukan bidding harusnya bisa melihat potensi israel untuk terlibat ke turnamen ini."

Menurut Indro, pemerintah seharusnya memikirkan ini ketika melakukan bidding ke Piala Dunia U20 2023.

Apalagi, jika pemerintah menargetkan bidding Piala Dunia senior pada 2034 seperti yang sempat direncanakan.

"Ini juga meleset soal perhitungan Israel lolos. Kalau mereka lolos secara kualifikasi, kita harus menerima itu sebagai syarat FIFA. Kita sebagai tuan rumah harus mengikuti aturan-aturan FIFA," lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa harapannya adalah timnas Indonesia bisa main di Piala Dunia dengan menembus babak kualifikasi ketimbang mendapatkan privilese sebagai tuan rumah.

Menurutnya, sepak bola Indonesia baru benar-benar bisa menunjukkan kemampuannya sebagai prestasi dan bukan privilese sebagai tuan rumah.

Selain itu, Indro juga menegaskan agar semua stakeholder dan pendukung sepak bola Indonesia tidak hanya mencari tumbal dari pelarangan ini tetapi mencari solusi.

"Saya pikir ini jangan sampai terjebak ke salah-menyalahkan, kita harus introspeksi ke depannya cara membenahi sepak bola Indonesia," ujarnya.

"Kita harus lihat bahwa dengan kegagalan ini apa yang harus diperbaiki ke depannya."

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20: Bayangan Sanksi, Potensi Dikucilkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com