Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Polemik Israel di Laga Bola dan Olahraga, Antitesis Pelarangan Rusia

Kompas.com - 27/03/2023, 16:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ISRAEL dan Indonesia tengah menjadi sorotan dalam laga bola. Tim Nasional (Timnas) U-20 Israel lolos ke babak utama Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Bali dan Jawa Tengah pada 20 Mei-11 Juni 2023. 

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menolak Timnas U-20 Israel berlaga di Bali dan meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan penolakan yang sama, lewat surat tertanggal 14 Maret 2023. Penolakan juga belakangan datang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Baca juga: Ganjar Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20 di Indonesia, Begini Alasannya

Imbasnya, FIFA membatalkan jadwal pengundian pertandingan (drawing) Piala Dunia U-20, yang semula dijadwalkan berlangsung pada 31 Maret 2023 di Bali. Drawing mengharuskan perwakilan setiap peserta hadir.

Pemberitahuan sudah diterima Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Namun, surat resminya belum tiba, setidaknya hingga tulisan ini tayang. Alasan pembatalan drawing pun baru diperkirakan terkait surat penolakan yang dikirim Koster ke Kemenpora.

Anggota Komisi Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengakui perkembangan situasi ini bisa mendatangkan sanksi bagi Indonesia. Pengucilan adalah salah satu kemungkinannya.

Baca juga: Langkah PSSI agar Indonesia Bebas dari Sanksi Usai Drawing Piala Dunia U20 Batal

Bukan kejadian pertama

Penolakan atas keikutsertaan Israel dalam laga olahraga internasional bukan baru kali ini terjadi. Alasan yang dipakai pun sebagian besar serupa, yaitu pendudukan Israel atas Palestina sejak 1967.

Alasan lain, diskriminasi Israel terhadap Timnas Palestina dalam kompetisi terbuka. Ada juga alasan bahwa Israel telah melarang peralatan olahraga masuk ke Jalur Gaza, Palestina, sehingga menyulitkan atlet Palestina. Pun, sejumlah klub sepak bola Israel bermarkas di permukiman di teritori pendudukan.

Bentuk penolakannya beragam. Ada yang sepenuhnya menolak kehadiran atlet atau tim dari Israel. Namun, ada juga bentuk penolakan berupa pilihan tidak bertanding ketika harus bertemu dengan atlet atau tim dari Israel dalam suatu kompetisi.

Baca juga: Kotak Pandora Politik dan Olahraga

Konsekuensi yang didapat penolak Israel tak pernah ringan. Sanksi itu bisa berupa pelarangan balik dalam jangka waktu bertahun-tahun atau setidaknya denda bernilai besar. Olimpiade Tokyo pada 2020 termasuk salah satu hajatan olahraga internasional yang mencatatkan sanksi berat atas penolakan bertanding melawan atlet Israel.

Antitesis larangan atas Rusia

Polemik atas penolakan keikutsertaan Israel beserta sanksi bagi mereka yang menolak ini semakin menjadi-jadi seturut perkembangan invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Negara-negara Barat dan sekutunya condong menolak keikutsertaan atlet Rusia dalam ajang olahraga internasional. Saat penolakan benar-benar terjadi—termasuk Piala Dunia 2022 di Qatar dan kemungkinan Olimpiade 2024 di Paris—, negara Barat dan sekutunya tak ada yang geger apalagi dijatuhi sanksi atas sikapnya itu.

Ketika dalam banyak kasus yang didengungkan adalah "ini olahraga, bukan politik", kasus pelarangan Rusia ikut serta dalam banyak turnamen bahkan penghapusan Sirkuit MotoGP Rusia dari cadangan venue MotoGP pun terjadi. 

Baca juga di Kompas.id: Pengucilan Pelaku Olahraga Rusia dan Belarus Mencoreng Semangat Olahraga

Pada ajang Presidensi G20 2020, Indonesia bisa sukses menggelar seluruh rangkaian acara. Delegasi Rusia tetap bisa datang, walau tanpa Presiden Vladimir Putin. Ini menentang arus besar tekanan—terutama dari negara Barat—yang mendesak Indonesia menolak delegasi Rusia.

Dalam kasus Israel, posisi Indonesia kini berkebalikan karena justru ada dalam pusaran arus penolakan, sikap yang bukan baru hari ini ditegakkan atas pendudukan Israel di Palestina sejak 1967.

Namun, negara-negara Barat tidak berada di barisan penolakan. Juga, otoritas yang berbasis di kawasan ini pula yang cenderung menjatuhkan sanksi bagi penolak Israel saat mereka sendiri menolak delegasi Rusia. 

Baca juga: Pemerintah Lobi FIFA soal Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U20

Akankah ada solusi? Apakah solusi tunggalnya membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20? Ataukah pendekatan pertandingan "away" di negara netral di luar Indonesia untuk pertandingan yang melibatkan Timnas U-20 Israel bisa jadi pilihan solusi?

Terlepas dari itu semua, betulkah olahraga benar-benar bisa dipisahkan dari politik? 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib-Arema Menang, Dewa Seri, Borneo Tetap di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib-Arema Menang, Dewa Seri, Borneo Tetap di Puncak

Liga Indonesia
Janji Arthur Irawan kepada Persik Setelah Putuskan Gantung Sepatu

Janji Arthur Irawan kepada Persik Setelah Putuskan Gantung Sepatu

Liga Indonesia
Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Liga Indonesia
Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Badminton
Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Liga Indonesia
Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Olahraga
Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com