KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan perkembangan soal persiapan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk menjadi venue laga Piala Dunia U20 2023.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Zainudin Amali dalam sesi doorstop seusai acara syukuran media center baru PSSI di GBK Arena pada Jumat (17/3/2023).
Zainudin Amali menuturkan bahwa pihak GBK telah memastikan bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno bakal siap ketika FIFA melakukan inspeksi.
“Belum tahu, pada saat Ketua Umum (PSSI Erick Thohir) mengecek langsung sudah mendapatkan jaminan dari direksi GBK,” kata Amali kepada Kompas.com dan sejumlah awak media lainnya pada Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Indonesia Menuju Piala Dunia U20 2023: Garuda Tatap Undian, Rumput GBK Memprihatinkan
“Saat FIFA datang ke Indonesia untuk memeriksa dipastikan stadion sudah kembali normal,” tambah dia.
Adapun rumput Stadion GBK sempat menjadi sorotan seusai beberapa kali digunakan untuk menggelar event.
Selama beberapa event berlangsung, pihak pengelola sejatinya sudah berusaha melindungi rumput dengan memasang karpet khusus yang didatangkan dari luar negeri.
Akan tetapi, kondisi rumput di beberapa titik tampak rusak seusai karpet dibuka.
Baca juga: Erick Thohir Minta GBK Tak Gelar Event Lagi Sebelum Piala Dunia U20 2023
Oleh sebab itu, rumput di Stadion GBK memerlukan waktu untuk melakukan pemulihan agar bisa dipakai untuk Piala Dunia U20 2023.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mengatakan bahwa SUGBK tidak diperbolehkan untuk menggelar event lagi sampai Piala Dunia U20 2023 dimulai.
“Tadi saya sudah bicara dengan direktur GBK, apa pun yang sudah dijalankan selama ini harus kitaa pertahankan sama-sama dan untuk perbaikan harus segera dijalankan karena ini kondisi yang genting,” kata Erick Thohir pada Senin (13/3/2023).
“Ini merupakan mega lapangan di Indonesia yang sangat penting untuk kejuaraan dunia, akan ada opening (Piala Dunia U20) di sini,” imbuhnya.
Baca juga: Main 4 Maret Lawan Persib, Persija Baru Booking Stadion GBK 27 Februari
“Jadi, saya harus ambil posisi tidak ada event lagi di sini, apakah itu event olahraga, kesenian tidak ada,” ucapnya.
“Karena ini sudah menjadi titik critical kalau kita tidak mau dipermalukan dalam penyelenggaraan Piala Dunia,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.