Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 di Mata Aji Santoso

Kompas.com - 25/12/2022, 05:00 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, melihat dampak besar penangguhan kompetisi terhadap performa para pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 menyebabkan seluruh kompetisi sepak bola dihentikan. Penghentian tersebut bertepatan dengan persiapan Piala AFF 2022.

Setidaknya, Shin Tae-yong dan tim berhasil menang 2-1 atas Kamboja di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (23/12/2022), pada laga perdana Piala AFF 2022.

Namun, Aji Santoso melihat ada sesuatu yang hilang pada permainan individu Marselino Ferdinan dkk.

"Melihat pertandingan Timnas melawan Kamboja terlihat sekali pemain-pemain tidak mengikuti kompetisi selama dua bulan itu sangat terasa. Sentuhan-setuhan sangat terasa," ujar pelatih berlisensi AFC Pro itu.

"Menurut saya, memang pemain-pemain ini harus dilibatkan dalam kompetisi," tambahnya.

Baca juga: Momen Pemain Timnas Indonesia di Pesawat Carter Menuju Kuala Lumpur

Pemain terlihat kaku dengan reaksi lebih lambat dari biasanya. Selain itu ada beberapa momen dimana bola lepas kendali saat coba di kontrol oleh pemain.

Hal itu juga dirasakan oleh pendukung Garuda dan penikmat sepak bola Indonesia.

Melalui media sosial, mereka mengungkapkan bahwa ada sesuatu yang kurang dari permainan Tim Garuda sehingga tampil di bawah biasanya.

Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso memberi instruksi pemain untuk tenang saat pertandingan pekan ke-17 Liga 1 2022-2023 melawan Dewa United FC yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (24/12/2022) sore. KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso memberi instruksi pemain untuk tenang saat pertandingan pekan ke-17 Liga 1 2022-2023 melawan Dewa United FC yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (24/12/2022) sore.

Aji Santoso pun cukup menyayangkan karena seharusnya pemain timnas bisa tampil lebih baik jika kompetisi tetap berjalan.

"Kelihatan sekali, makanya seharusnya pemain-pemain ini harus dilibatkan dalam kompetisi," terang pelatih berkacamata tersebut.

"Entah event kurang berapa minggu baru dipanggil, mungkin menurut saya akan lebih efektif karena tubuhnya, fisik pemain kualitas pemain mental pemain itu dari kompetisi."

"Meningkatnya kualitas pemain itu dari kompetisi bukan hanya dari pemusatan dan uji coba karena kompetisi kan berkelanjutan," sambungnya.

Baca juga: Indonesia Kepayahan Atasi Kamboja, Shin Tae-yong Soroti Fisik Pemain

Sebenarnya, Shin Tae-yong dan tim pelatih mencoba mengantisipasi dengan program pemusatan latihan jangka panjang.

Pemain sudah dikumpulkan pada akhir November, sekitar satu bulan sebelum Piala AFF berlangsung.

Namun, menurut Aji Santoso hal tersebut dirasa tidak cukup. Karenanya, legenda Timnas Indonesia tersebut berharap hal ini mendapatkan perhatian lebih supaya ada solusi yang lebih efektif kedepannya.

"Menurut saya sebagai orang Indonesia yang mencintai sepak bola Indonesia, termasuk di dalamnya ada timnas, perlu melakukan mencari solusi agar pemain bisa berlanjut di kompetisi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com