Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Juara Piala Dunia: Tango Terindah Messi dan Pasukan Berani Mati

Kompas.com - 19/12/2022, 05:15 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Tarian tango terindah berhasil dipentaskan oleh Lionel Messi bersama pasukan berani mati. Argentina juara Piala Dunia 2022.

Tawa hingga tangis duka ataupun bahagia tumpah ruah dalam laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Perancis di Stadion Lusail, Doha, Qatar, Minggu (18/12/2022).

Pertunjukan tarian terakhir Lionel Messi paripurna dengan Argentina merengkuh gelar juara Piala Dunia berkat kemenangan 4-2 dalam babak adu penalti atas Perancis.

Messi yang beberapa waktu lalu menegaskan bahwa Qatar 2022 akan menjadi Piala Dunia terakhirnya tak bisa menutupi rasa haru.

Lapangan tengah Stadion Lusail menjadi saksi bagaimana Messi hanya diam terpaku. Ia seperti tak kuat lagi berlari menuju Gonzalo Montiel, eksekutor penentu kemenangan adu penalti Argentina.

Baca juga: Messi dalam Spirit Maradona, bagai Hantu yang Tak Mungkin Dijaga

Messi jelas lelah setelah berlari selama 120 menit dan mempersembahkan sepasang gol yang sempat mengantar Argentina memimpin 1-0 dan 3-2.

Laga Argentina vs Perancis sangat sengit dan mesti mencapai adu penalti karena hattrick Kylian Mbappe menjadi jawaban Perancis untuk gol-gol Argentina yang dikemas Messi (2 gol) dan Angel Di Maria (1).

Messi lemas, lebih karena haru daripada lesu. Pria beralias La Pulga yang sempat pensiun dari timnas Argentina usai gagal menjuarai Copa America Centenario pada 2016 itu akhirnya menuntaskan mimpi terbesarnya, juara Piala Dunia.

Nama Messi sebelumnya sering dianggap tak pantas disebutkan dalam satu embusan napas dengan legenda Argentina, Diego Maradona, karena ketiadaan trofi Piala Dunia.

Maradona adalah legenda nomor satu Argentina yang nyaris seorang diri memimpin Tim Tango juara Piala Dunia 1986.

Baca juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022: Messi Sampai Tak Bisa Berlari...

Nama Maradona kian sakral karena menghiasi langkah menuju juara Piala Dunia 1986 dengan “gol tangan Tuhan” dan aksi dribel slalom bertajuk “gol abad ini” dalam laga perempat final kontra Inggris.

Messi yang punya dribel kaki kiri menakjubkan layaknya Maradona, sempat dituntut untuk menjadi solusi tunggal bagi masalah Argentina.

Pasukan Berani Mati untuk Messi

Namun, Messi jelas bukanlah Maradona yang bisa seorang diri melawan dunia. Messi adalah Messi, yang disebut eks pelatihnya di PSG, Mauricio Pochettino, sebagai sosok pemalu yang menyukai privasi.

Argentina dibuat patah hati ketika mereka menggantungkan semuanya ke pundak Messi seorang diri. Pada Piala Dunia 2014, Tim Tango takluk 0-1 dari Jerman di partai puncak.

“Pada 2014, ketika mereka kalah dari kami dalam final di Maracana, rekan setimnya seperti menunggu dia untuk menyelesaikan segalanya sendirian,” kata eks pemain Jerman yang mengalahkan Messi di final Piala Dunia 2014, Philipp Lahm, dalam kolomnya di The Guardian.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com