KOMPAS.com - Akhir musim 2017/2018 ketika kembali dari masa peminjaman yang gagal di Getafe, Emiliano Martinez merenungkan masa depannya di sepak bola.
Dia sudah berkali-kali dipinjamkan Arsenal--klub pemiliknya--sejak diboyong dari Independiente U20 pada Juli 2010.
Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham, Wolverhampton Wanderers, Getafe, dan Reading adalah sederet klub yang pernah dibelanya sebagai pemain pinjaman.
Nasibnya baru membaik setelah dibeli permanen oleh Aston Villa pada awal musim 2020/2021. Ia menjadi kiper utama The Villans.
Baca juga: Argentina Vs Perancis: 29,9 Persen Adu Penalti, Siapa Diunggulkan?
Pada 2018 juga, Emiliano Martinez menyaksikan nasib naas Argentina di Piala Dunia Rusia dari tribune stadion bersama saudaranya.
Tim Tango tersingkir di babak 16 besar oleh Perancis--lawannya di final malam ini--dengan skor 3-4.
"Aku bilang kepadanya bahwa di (Piala Dunia) berikutnya, aku akan di sana," kata Martinez saat itu, dikutip dari The Guardian pada Sabtu (17/12/2022).
Empat tahun sebelumnya, Martinez sedang memasak Asado (daging panggang/bakar ala Argentina) untuk keluarganya sambil menonton pahitnya kekalahan negaranya dari Jerman di final Piala Dunia 2014, setelah Mario Gotze membuyarkan mimpi La Albiceleste di Rio de Janeiro.
“Aku tahu bagaimana rasanya menjadi suporter, itu sebabnya aku menempatkan diriku di posisi itu,” jelasnya.
Kiper kelahiran 2 September 1992 ini selanjutnya menunjukkan dirinya sebagai figur yang lekat dengan suporter.
"Aku cuma orang biasa," ucapnya. “Ketika semuanya berjalan dengan baik, aku tidak jatuh ke dalam euforia; Aku tidak depresi ketika keadaan menjadi buruk."
"Ketika aku bermain untuk Argentina, aku mencoba menunjukkan solidaritas dan berkontribusi. Aku dari Mar del Plata, di daerah tertinggal, dan aku merasa sangat dekat dengan mereka.”
Baca juga: Kiper Argentina Emi Martinez: Kami Kalah di Awal, lalu Semuanya Terbalik
Masa kanak-kanak dilewati Martinez dengan menyakitkan. Uang dan kenyamanan adalah hal paling dasar yang langka, sehingga mendorong kepindahannya ke Inggris pada usia 17 tahun.
Pun ketika nasib baik belum berpihak kepadanya dan terus-menerus menjadi kiper pelapis, Martinez tetap menunjukkan keteguhan.
“Aku selalu berjuang,” ujarnya singkat.
Kemudian, setelah 10 tahun berpindah-pindah klub, Martinez mulai mendapat kepercayaan untuk mengawal gawang timnya sebagai pemain inti.
Berawal dari pinangan Aston Villa, Martinez kini telah mencatatkan 25 caps bersama Tim Tango sejak debut internasionalnya pada 4 Juni 2021.
Lionel Scaloni, pelatih timnas Argentina saat ini, adalah yang memanggilnya saat itu.
Sekarang dunia terletak di kaki Martinez, atau mungkin di telapak tangannya. Jika pada Minggu (18/12/2022) malam dia menggenggam trofi Piala Dunia, akan menjadi pencapaian tertinggi usai jatuh bangun kariernya.
Baca juga: Prediksi Skor dan Line Up Argentina Vs Perancis di Final Piala Dunia 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.