Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Eksklusif Suami Istri Asal Indonesia yang Jadi Volunteer Piala Dunia 2022

Kompas.com - 12/12/2022, 08:40 WIB
Ferril Dennys,
Benediktus Agya Pradipta,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Volunteer atau sukarelawan merupakan napas dari penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka memiliki peran penting dalam kesuksesan pesta sepak bola empat tahunan tersebut.

Wahyu Adi Wicaksono (50) dan Diana Kartikasari (51) adalah suami istri asal Indonesia yang memperoleh kesempatan berharga untuk menjadi volunteer Piala Dunia 2022.

Mereka masuk ke dalam tim Spectator Services Volunteer (SSV) sehingga menjadi sukarelawan yang kerap berinteraksi langsung dengan para penonton Piala Dunia 2022 di Qatar.

Tak hanya datang saat dibutuhkan, Wahyu Adi Wicaksono dan Diana Kartikasari sebagai bagian tim Spectator Services Volunteer harus bisa menghadirkan kebahagiaan di tengah para suporter.

Baca juga: Eksklusif Piala Dunia 2022: Mengupas Keistimewaan Education City Stadium

Mereka menjalani tugas tersebut dengan sepenuh hati. Bahkan, Diana Kartikasari sempat disorot FIFA karena aksinya selama menjalankan tugas sebagai volunteer.

Diana Kartikasari dinilai bisa menyebarkan aura positif dan kegembiaraan kepada para suporter di Qatar.

"Pertama Anda harus merasakan kegembiaraan di dalam diri Anda sendiri, kemudian Anda bisa menyebarkannya kepada orang lain," demikian pernyataan Diana Kartikasari yang termuat di laman Hub for Volunteers.

Diana Kartikasari bersama sang suami, Wahyu Adi Wicaksono, menjadi volunteer Piala Dunia Dunia 2022 untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada Qatar yang telah menjadi rumah kedua bagi keluarganya.

Baca juga: Argentina Disebut Siapkan Taktik Kotor untuk Kroasia di Piala Dunia 2022

Wahyu Adi Wicaksono dan Diana Kartikasari sudah tinggal di Qatar sejak 2011. Mereka menyaksikan langsung persiapan Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Jurnalis KOMPAS.com yang meliput Piala Dunia 2022 Qatar, Ferril Dennys, berkesempatan untuk berbincang secara langsung dengan Wahyu Adi Wicaksono dan Diana Kartikasari.

Berikut isi wawancara eksklusif KOMPAS.com bersama Wahyu Adi Wicaksono dan Diana Kartikasari yang tampak antusias ketika menceritakan pengalamannya sebagai volunteer Piala Dunia 2022:

Bagaimana proses menjadi volunteer di Piala Dunia dunia ini?

Diana: Sekitar awal tahun 2022 dibuka secara online pendaftaran untuk para volunteer. Jadi, waktu itu saya daftar duluan, isi form secara online. Awalnya tuh kami disuruh bikin seperti dashboard atau portal untuk volunteer. Kami isi data kami, Qatar ID, dan teman-temannya. 

Setelah itu, baru nanti di-review. Kemudian, setelah beberapa saat, dapat email untuk semacam seleksi awal. Seleksi awal tuh kami kayak main gim gitu, karena lucu sih, (di laptop) ada delapan stadion gitu, ada peta gambar Qatar, kita klik, gimnya apa, terus klik seperti simulasi kalau misalkan menghadapi spectators (penonton), gitu.  

Baca juga: Ungkapan Maaf Rodrygo Usai Tunda Mimpi Neymar Juara Piala Dunia

Setelah selesai, kami nunggu lagi, kemudian ada email lagi untuk booking interview. Setelah booking interview, datang ke Doha Exhibition Center. Kami interviu dengan interviewer kami, kemudian dari situ mereka tahu tuh kita maunya volunteer di mana atau strength kita tuh di mana, terus ditanyain juga, "Kesenangan kamu apa sih?". Ya saya bilangnya senang ketemu orang baru, senang membuat mereka happy agar mereka punya pengalaman bagus selama datang dan menjadi penonton di stadion.

Kemudian beberapa minggu atau mungkin satu bulan, ada email "role offer", terus di situ tertulis "Spectator Services Volunteer". Terus, ngapain ya (tugasnya), ya itu tadi memberi informasi ke spectators yang datang, terus juga membantu event di stadion itu agar berjalan lancar sehingga para spectators itu mengalami great experience selama mereka mengikuti atau melihat pertandingan.

Lalu, suami saya juga daftar akhirnya, dia pingin juga daftar waktu itu, ikutan daftar. Ya itu tadi, melalui proses yang sama, interview, dan akhirnya sama tuh, spectator services, tapi kami beda stadion. Mas Wahyu di 974 yang bisa dibongkar pasang stadionnya dari kontainer, kalau saya di Education City Stadium.

Pinginnya satu stadion biar berangkat bisa bareng, pulang bisa bareng, apalagi kalau nanti pertandingan malam. Ternyata, enggak bisa. Saya sudah kirim email, menurut mereka kalau waktu interview itu bisa minta di situ, karena kan waktu itu Mas Wahyu belum ikutan daftar ya. Ya puji Tuhan kami dapat di bagian yang sama, jadi kami tahu lah apa yang harus kami kerjakan. Itu sama.

Baca juga: Bagan Semifinal Piala Dunia 2022: Argentina Vs Kroasia, Perancis Vs Maroko

Kenapa sih mau terlibat di Piala Dunia dan tahun berapa mulai tinggal di Qatar?

Wahyu: Jadi kami pertama kali datang ke Qatar itu tahun 2011. Kalau saya Januari 2011, istri saya 1 Juli 2011. Pada waktu itu memang Qatar baru mendapatkan bid dari FIFA World Cup ini. Jadi kami tuh kayak merasa bahwa kami bagian dari FIFA World Cup 2022 karena dari 2011 sampai sekarang 2022, persiapannya kami tahu, dari lapangan bola yang cuma satu, Khalifa International Stadium, sampai sekarang ada delapan.

Jadi, kami berdua pingin mendukung Qatar sebagai rumah kedua dengan menjadi volunteer ini, untuk memeriahkan FIFA World Cup ini.

Apa suka duka saat menjadi relawan Piala Dunia 2022?

Wahyu: Suka dukanya, tentu lebih banyak sukanya, karena dengan menjadi spectator services ini kami bertemu banyak orang, banyak bangsa, kami ketemu di stadion. Seperti yang tadi istri saya bilang, kami ingin membuat orang-orang yang datang ke Qatar itu mempunyai kenangan yang indah. Jadi, kami membuat mereka gembira dari datang sampai pulang. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com