KOMPAS.com - Education City Stadium menjadi salah satu dari delapan venue yang digunakan sebagai arena pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.
Sesuai namanya, Education City Stadium terletak di area Education City yang dibangun oleh organisasi nonprofit bernama Qatar Foundation.
Education City semula dibangun untuk membantu proses pengembangan karakter masyarakat Qatar melalui pendidikan.
Kini, di tengah-tengah misi pendidikan tersebut, Education City memiliki venue olahraga megah yang menjadi saksi perhelatan pesta sepak bola terakbar, Piala Dunia.
Baca juga: Profil Stadion Piala Dunia 2022: Education City Stadium, Berlian di Padang Pasir
Dilansir dari laman resmi FIFA, Education City Stadium yang menjadi saksi perhelatan Piala Dunia 2022 memiliki kapasitas 44.667 penonton.
Dari luar, Education City Stadium memiliki pola seperti diamond (berlian) yang dapat berubah warna saat sinar matahari menyentuh permukaannya.
Goal International menjuluki Education City Stadium sebagai "Diamond in the Desert" atau "Berlian di Padang Pasir".
Hal itu membuat Education City Stadium menjadi salah satu venue istimewa dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar.
Baca juga: Daftar 8 Stadion Piala Dunia 2022 Qatar, dari Tercanggih hingga Terbesar
Keistimewaan Education City Stadium tak hanya tampak dari sisi luar.
Di balik itu terdapat sejumlah aspek yang membuat Education City Stadium menjadi lebih istimewa.
Jurnalis Kompas.com yang meliput Piala Dunia 2022, Ferril Dennys, berkesempatan mengupas keistimewaan Education City Stadium bersama arsitek Indonesia yang bekerja di Qatar, yakni Heriadi Priambodo.
Heriadi merupakan senior arsitek ASTAD Project Management dari Qatar Foundation yang membangun area Education City di Al Rayyan, Qatar.
Kepada Kompas.com, Heriadi menjelaskan sejumlah aspek yang menjadi keistimewaan Education City Stadium.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Portugal Gugur, Mencadangkan Ronaldo adalah Kesalahan!
Menurut Heriadi, Education City Stadium menjadi istimewa karena sangat memerhatikan aspek keberlanjutan atau sustainability.
Heriadi mengatakan bahwa Education City Stadium telah mengantogi sertifikat Global Sustainability Assesment System (GSAS) bintang 5.