KOMPAS.com - Achraf Hakimi berhasil mengeksekusi penalti dengan tendangan panenka untuk membantu Maroko lolos ke babak perempat final usai menang adu penalti melawan Spanyol di fase 16 besar Piala Dunia 2022.
Lantas, apa itu panenka?
Panenka adalah julukan bagi tendangan penalti yang dicungkil pelan yang biasanya diarahkan ke tengah gawang.
Tendangan ini pertama kali ditemukan dan dipopulerkan oleh Antonin Panenka pada final Piala Eropa tahun 1976.
Pada laga tersebut, bintang Timnas Cekoslowakia itu berhasil mengelabui kiper legendaris Jerman Barat dan Bayern Munich, Sepp Maier.
Baca juga: Portugal Vs Maroko, Apakah Ronaldo Akan Dicadangkan Lagi?
Panenka mencungkil bola ke tengah gawang, sedangkan Maier melompat ke arah kiri, dalam laga yang harus diselesaikan dengan adu penalti tersebut.
Cekoslowakia pun berhasil menjuarai ajang tersebut dan gol penalti fenomenal itu dijuluki sesuai nama penemunya, Panenka.
Pele menggambarkan gol penalti tersebut sebagai karya "jenius atau orang gila", sedangkan pemain Ceko itu terpaksa membela diri dari tuduhan "pamer" di panggung Euro.
“Saya curiga Maier tidak terlalu suka mendengar nama saya. Saya tidak pernah ingin membuatnya tampak konyol,” kata Panenka kepada UEFA.com, dikutip dari Goal, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Maroko Kalahkan Spanyol, Kemenangan untuk Seluruh Afrika dan Negara Arab
"Sebaliknya, saya memilih penalti (untuk mencetak gol panenka) karena saya melihat dan menyadari itu adalah resep termudah dan paling sederhana untuk mencetak gol. Itu resep sederhana,” jelasnya.
Sejak dikenalkan pada tahun 1976, sejumlah pemain kelas dunia telah menggunakan teknik Panenka untuk mengeksekusi tendangan penalti.
Beberapa di antaranya adalah Zinedine Zidane, Andrea Pirlo, Lionel Messi, Eden Hazard, Memphis Depay, Raheem Sterling, Sergio Ramos, dan Karim Benzema.
Teknik Panenka dilakukan berdasarkan asumsi penendang bahwa kiper akan melompat ke salah satu sisi gawang.
Oleh karena itu, penendang harus bergerak seolah-olah akan mengambil tendangan penalti biasa, mulai dari ancang-ancang, berlari, hingga mengayunkan kaki.
Baca juga: Saat Maroko Terima Telepon Raja Usai Bungkam Spanyol di Piala Dunia
Pastikan perbedaan hanya terletak ketika bola telah ditendang, sehingga penjaga gawang tidak bisa menduganya terlebih dahulu.
Tendang bola dengan ujung sepatu di bagian jempol kaki. Berusahalah untuk tetap tampak tenang agar tidak mampu ditebak lawan.
Sebelum melakukannya di pertandingan, latihan rutin akan membuat eksekusi menjadi lebih sempurna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.