Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aremania Kembali Lumpuhkan Malang, Ingatkan Terus Keadilan yang Belum Ditegakkan

Kompas.com - 27/11/2022, 17:21 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan suporter Arema, Aremania dan masyarakat, serempak kembali menggelar aksi turun ke jalan pada Minggu (27/11/2022) siang.

Aksi yang dilaksanakan lebih dari 31 titik di Malang Raya membuat akses ke Kota Malang sempat lumpuh.

Alhasil, terjadi kemacetan panjang karena peserta aksi damai menduduki simpul-simpul perbatasan serta beberapa titik sibuk di Kota Malang.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Tim Pemulihan Arema FC Dirancang, Diisi Profesional

Lewat aksi ini Aremania dan masyarakat mengingatkan bahwa sudah lebih dari 50 hari sejak  terjadi Tragedi Stadion Kanjuruhan keadilan belum ditegakkan.

Pelaku dan oknum-oknum perampas hak hidup 135 orang dan 500-an yang terluka belum mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat membawa ornamen keranda saat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan serentak di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (27/11/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat membawa ornamen keranda saat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan serentak di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (27/11/2022) siang.

Aksi dilakukan secara terkoordinir di wilayah masing-masing tetapi dilaksanakan dalam satu komando waktu yang ditentukan, pada hari Minggu.

Metode penyampaian suara yang dilakukan pun bervariasi sesuai dengan kesepakatan kelompok masing-masing.

Salah satunya Aliansi Aremania Bengawan Solo yang menggelar aksi long march dari titik kumpul menuju Patung Panglima Sudirman di bundaran SMPN 5 Kota Malang, Jalan Tumenggung Suryo.

Baca juga: Staf Ahli AFC Beri Wejangan untuk Arema FC

Di depan Patung Panglima Sudirman, mereka melakukan aksi damai dengan membentangkan spanduk atau poster, miniatur aksi.

Kemudian acara dibuka dengan menyanyikan lagu Gugur Bunga, Mengheningkan Cipta dan membaca tahlil untuk para korban meninggal dunia.

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan serentak di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (27/11/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan serentak di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (27/11/2022) siang.

Orasi dan pembacaan tuntutan menjadi inti utama dari aksi.

"Kami di sini membangun aksi ini untuk menjemput keadilan. Untuk mendoakan dan memperjuangkan keadilan," demikian orasi salah satu koordinator aksi melalui pengeras suara.

"Mari kita jaga bersama-sama perjuangan kita ini demi para korban meninggal dan luka," tambahnya.

Suporter Arema, Aremania dan masyarakat bernyanyi bersama saat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan serentak di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (27/11/2022) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suporter Arema, Aremania dan masyarakat bernyanyi bersama saat melakukan aksi damai terkait Tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan yang dilaksanakan serentak di sejumlah titik Kota Malang, Minggu (27/11/2022) siang.

Kemudian membacakan Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat yang menjadi pendoman keadian mereka.

Tuntutan pertama seret, tangkap dan adili seluruh aktor dan eksekutor Tragedi Kanjuruhan.

Tuntutan kedua adalah menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat, bukan lagi soal kelalaian.

Baca juga: Arema FC Ikut Jejak Perkembangan di Eropa demi Jadi Klub Profesional

Ketiga, menuntut bayar kerugian yang diderita korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu melalui mekanisme kompensasi dan restitusi.

Aksi berjalan kurang lebih selama dua jam. Aksi ditutup dengan menyanyikan anthem kebanggaan Aremania yang diakhiri dengan lagu Padamu Negeri.

Setelah itu masa membubarkan diri dengan satu komando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com