MALANG, KOMPAS.com - Evan Dimas Darmono tak sepakat anggapan bahwa tiki taka sudah usang atau tak lagi relevan dengan persaingan Piala Dunia 2022 Qatar.
Menurut Evan Dimas, cara bermain tiki taka bukanlah beban untuk Timnas Spanyol,.Justru, kehadirannya merupakan variasi yang memperkaya permainan Marco Asensio dkk.
Tiki taka yang menjadi ciri khas permainan Spanyol sempat dianggap usang karena bertolak belakang dengan filosofi sepak bola modern yang mengandalkan transisi cepat dan pressing agresif saat ini.
Tiki Taka adalah filosofi yang mengandalkan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki dengan tujuan untuk menguasai bola selama mungkin.
Selain itu, permainan ala tiki taka juga beberapa kali bisa diredam dengan strategi low block sehingga tak ada lagi ruang untuk mengalirkan bola.
Baca juga: Dominasi Mutlak Spanyol, 1.000 Operan Berujung Rekor di Piala Dunia
Belum lagi, La Furia Roja juga tak lagi memiliki sosok pengatur serangan macam Xavi Hernandez atau Andres Iniesta.
Namun, pendapat tersebut dibantah oleh Evan Dimas.
Menurutnya, hingga saat ini tiki taka masih relevan digunakan dan cukup efektif diterapkan di tengah persaingan tim-tim yang mengusung sepakbola modern.
“Itu tergantung pelatih, pelatih punya gaya bermain yang berbeda-beda. Manchester City mainnya kan masih dari kaki ke kaki,“ kata sosok yang pernah mengemban ilmu di Spanyol bersama kubu Catalunya, Llagostera, ini.
Evan Dimas menambahkan, Timnas Spanyol bukanlah tim kaku yang bertumpu pada satu filosofi.
Pelatih Luis Enrique tentu punya cara sendiri untuk menyesuaikan anak asuhnya dengan persaingan saat ini tanpa harus meninggalkan ciri khas permainan tim Matador.
“Masih cukup ampuh saya rasa, tapi kan kita harus lihat pemainnya juga," ujar gelandang Arema FC itu.
"Kalau memang mau bermain tiki taka harus juga melihat pemainnya seperti apa. Jadi misalkan tidak main tiki taka terus dipaksakan susah juga,” pungkasnya.
Timnas Spanyol sendiri tercatat melakukan 1045 operan total saat menghancurkan Kosta Rika 7-0 pada Rabu (23/11/2022) dengan tingkat akurasi operan mencapai 978 atau angka kesuksesan operan mencapai 93,6 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.