Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan: Kenang Pelatih SSB untuk Anak Didik yang Meninggal

Kompas.com - 13/10/2022, 19:19 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

 

MALANG, KOMPAS.com - Gabrielle Fenindra Yudha Putra dan Revano Prasetyo bersama dua teman lain memutuskan untuk menonton langsung laga Derbi Jawa Timur pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Sebelum berangkat, niat empat sekawan yang bertekad hadir untuk memberikan dukungan kepada tim kesayangan sudah disampaikan ke M Fakhrurrozi. Ia merupakan pelatih di tempat empat sekawan itu berlatih sepak bola, tepatnya di SSB FA Paranane.

"Hari Jumat, Gabriel mengajak saya menonton. Saya bilang nobar di rumah saja karena takutnya ada tawuran. Namun, dia sudah telanjur jual sepatunya untuk beli tiket. Akhirnya, saya biarkan dan bilang ke dia hati-hati," kata pria yang biasa disapa Coach Jon kepada Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

"Mereka berangkat berempat, semua pemain saya," katanya.

Baca juga: Keseluruhan Stadion Sepak Bola di Indonesia Bakal Kena Audit

Empat sekawan itu menonton dekat Gate 13 yang belakangan ini ramai diperbincangkan karena jadi titik banyak Aremania kehilangan nyawa.

M Fakhrurrozi menceritakan semuanya baik-baik saja sampai pertandingan berakhir. Namun, ketika hendak pulang, Gabriel Fenindra menahan temannya yang lain. Ia ingin mengabadikan momen saat ada penonton masuk ke lapangan.

"Namun, begitu polisi menembak gas air mata, semua anak ini langsung ingin pulang. Waktu ada susulan tembakan lagi, akhirnya mereka semua terpisah," ujarnya.

Ia sama sekali tidak tahu-menahu nasib Gabriel Fenindra dan Revano Prasetya selepas tembakan gas air mata dilepaskan karena ia hanya mendengar dua pemainnya yang selamat.

Dua pemain yang tidak disebutkan namanya ini berhasil saling menghubungi. Mereka berdua janjian bertemu di parkiran.

Baca juga: Mantan Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris: Masalahnya Bukan Pintu, tetapi Gas Air Mata

"Mereka berdua ini berulang kali telepon ke HP-nya Gabriel, tetapi enggak diangkat. Akhirnya sekitar jam setengah satu malam, anak dua ini telepon saya, kasih tahu kalau Gabriel menghilang," kata pria asal Kepanjen itu.

"Terus mereka coba telepon lagi dan ternyata HP-nya sudah di Panpel karena yang angkat dari mereka. 'Mas, HP temannya kalian di saya. Temannya sudah meninggal,'" katanya menceritakan kejadian malam itu.

Perjalanan dua temannya pun berlanjut sampai subuh. Mereka berkeliling dari RS Wava Husada, RSUD, lalu kembali ke Stadion Kanjuruhan. Usaha mereka mencari jasad Gabriel Fenindra dan Revano Prasetya yang dikabarkan itu sempat nihil.

Foto korban Tragedi Kanjuruhan Gabrielle Fenindra Yudha Putra dan Revano Prasetyo yang meninggal seusai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Foto korban Tragedi Kanjuruhan Gabrielle Fenindra Yudha Putra dan Revano Prasetyo yang meninggal seusai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Mereka baru bisa mengonfirmasi kematian rekannya itu saat kembali ke RS Wava Husada.

"Ketemunya tuh baru jam setengah empat subuh. Anak dua ini telepon saya lagi kalau Gabriel sudah tidak ada. Saya kaget. Padahal, hari Minggu anak-anak itu mau ada pertandingan," kenangnya.

Kehilangan

Menurut M Fakhrurrozi, kehilangan Gabriel Fenindra memberikan pukulan telak untuk SSB FA Paranane. Sosoknya yang periang dan kerap mencairkan suasana latihan seketika menghilang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Badminton
Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Sports
Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com