Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelandang Persib: Ratusan Nyawa Melayang di Tragedi Kanjuruhan Tak Boleh Sia-sia

Kompas.com - 09/10/2022, 14:20 WIB
Adil Nursalam,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gelandang Persib Dedi Kusnandar memandang tragedi Kanjuruhan sebagai momentum transformasi bagi seluruh suporter sepak bola Indonesia untuk berdamai.

Kematian ratusan jiwa suporter Arema usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu (1/10/2022), merupakan pemicu bagi seluruh suporter di Tanah Air untuk bersatu.

“Kita berbela sungkawa pada korban tragedi Kanjuruhan karena ini duka bukan buat Aremania saja tapi duka kita juga,” kata Dedi dalam acara doa bersama ‘Dari Kami untuk Malang’ di Bandung, Sabtu (8/10/2022) malam.

Dedi mengatakan, jatuhnya ratusan korban meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan tidak boleh sia-sia.

Baca juga: Senior Persib Serukan Perdamaian Suporter Usai Tragedi Kanjuruhan

Mereka adalah pahlawan perdamaian suporter-suporter di Indonesia untuk menciptakan iklim kondusif yang aman untuk perempuan dan anak-anak.

“Semuanya, pemain, klub, dan khususnya suporter jadi ada hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian ini,” sebut Dedi. 

“Jangan sampai para korban ini sia-sia, jadikan mereka pahlawan suporter agar ke depannya menjadi stadion (yang damai). Rivalitas boleh, tapi jangan sampai menghilangkan nyawa,” imbuh Dedi.

Baca juga: Sambut Perdamaian Antar-Suporter, Viking Persib Club: Insya Allah Besok Bobotoh ke Malang

Pemain yang juga pernah membela timnas Indonesia ini berharap tragedi Kanjuruhan bisa membuat seluruh suporter dengan bebas bisa mengakses seluruh stadion di Indonesia.

Bobotoh bisa tandang ke Jakarta dengan aman, begitu pula Jakmania bisa dengan nyaman tandang ke Bandung. “Kita ingin di stadion suporter lawan bisa datang,” harap sang pemain.

Dalam acara doa bersama ‘Dari Kami untuk Malang’ banyak kelompok suporter datang.

Baca juga: Sesal dan Pandangan Gelandang Persib Marc Klok Atas Tragedi Kanjuruhan

Bahkan, The Jakmania Bandung bisa berbaur dengan aman di antara Bobotoh. Begitu pula Aremania dan Bonek Mania yang saling meratapi bagaimana sedihnya situasi di Kanjuruhan saat hari kejadian.

“Kita yang dibilang mustahil bisa kumpul yang suporter lain dengan rivalitasnya ya kalian tau sendiri. Tapi, kita lihat bisa satu ruangan walaupun dalam skala kecil,” papar Dedi.

“Selanjutnya, semoga bisa skala besar, bareng-bareng di stadion meski ada rivalitas. Mulai dari hari ini, semoga ke depan kita bisa sama-sama di satu stadion,” harap pemain yang karib disapa Dado ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com