Tragedi Kanjuruhan: Isi Pembicaraan Jokowi dan FIFA, Tak Bahas Sanksi buat Indonesia

KOMPAS.com - Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, membeberkan komunikasi yang dilakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Iwan Budianto menjelaskan bahwa komunikasi antara Jokowi dan Gianni Infantino tak lepas dari bantuan yang dilakukan pihaknya. 

Komunikasi yang dibangun Jokowi dan Gianni Infantino untuk membicarakan soal tragedi Kanjuruhan.

Insiden tragis Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya memang terasa memilukan.

Betapa tidak? tragedi Kanjuruhan menewaskan 131 orang, sedangkan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Silang Pendapat di PSSI soal Tragedi Kanjuruhan

Oleh sebab itu, Jokowi membuka komunikasi dengan Presiden FIFA untuk membicarakan langkah-langkah yang harus dilakukan setelah tragedi Kanjuruhan.

Menurut Iwan Budianto, pembicaraan Jokowi dan Gianni Infantino tidak membahas mengenai sanksi yang didapat Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.

“Tidak membicarakan soal sanksi,” tegas Iwan Budianto setelah sesi konferensi pers di Menpora pada Kamis (6/10/2022).

“Mereka (FIFA) bahkan mau mensuport tim dan finansial apabila dibutuhkan untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia,” jelas dia.

Adapun sebelumnya, Jokowi langsung bergerak cepat guna menanggapi tragedi Kanjuruhan.

Joko Widodo bukan saja berkomunikasi dengan FIFA. Ia juga berkunjung langsung ke Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Klub dan Polisi-TNI Ditindak, Bagaimana dengan PSSI?

Jokowi secara khusus menyoroti bentuk tangga sekaligus fakta pintu stadion yang sempat terkunci ketika insiden Tragedi Kanjuruhan akhir pekan lalu.

Selama kunjungan ke Malang, Presiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di RS Syaiful Anwar.

Jokowi juga mengunjungi serta memberi santunan kepada keluarga korban tewas Tragedi Kanjuruhan.