Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Misteri Pencurian Trofi "Emas" Jules Rimet

Kompas.com - 21/09/2022, 19:20 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Misteri pencurian trofi "emas" Piala Dunia Jules Rimet sampai saat ini belum terungkap.

Dalam sejarahnya, trofi Jules Rimet pernah hilang dua kali jatuh ke tangan perampok alias dicuri di Inggris dan Brasil.

Salah satu kisah pencurian trofi Jules Rimet tersebut masih menjadi misteri hingga saat ini.

Trofi Jules Rimet merupakan wujud asli penghargaaan untuk pemenang pesta sepak bola terakbar sejagat, Piala Dunia.

Penting diketahui bahwa trofi Piala Dunia yang biasa Anda lihat sekarang merupakan inkarnasi atau penjelman kedua dari Piala Jules Rimet.

Pada awalnya, trofi Jules Rimet bernama Victory dengan dimensi tinggi 35 sentimeter dan beratnya 3,8 kilogram.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1938: Gelar Kedua Italia dan Pozzo

Adapun wujud trofi Jules Rimet adalah seorang wanita bersayap yang melambangkan Nike, dewi kemenangan Yunani kuno, sedang mengangkat piala segi delapan.

Dikutip dari The Guardian, trofi Jules Rimet lahir pada 1929 dari tangan seorang pematung asal Perancis bernama Abel Lafleur.

Berikut adalah foto trofi Jules Rimet:

Negara pertama yang berhasil mengangkat trofi Jules Rimet adalah Uruguay selaku pemenang Piala Dunia 1930.

Tepat pada 1946, trofi Piala Dunia resmi berubah nama dari Victory menjadi Jules Rimet.

Perubahan nama itu adalah bentuk penghormatan untuk Presiden ke-3 FIFA sekaligus pencetus turnamen Piala Dunia, Jules Rimet.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1934: Awal Kejayaan Italia

Selama perang dunia kedua, trofi Jules Rimet berada di Italia selaku negara pemenang Piala Dunia 1938.

Federasi Sepak Bola Italia ketika itu menyimpan trofi Jules Rimet di sebuah brankas bank di Kota Roma.

Pada masa itu, trofi Jules Rimet dikabarkan menjadi target pencurian kelompok Nazi.

Kabar itu membuat Presiden Federeasi Sepak Bola Italia, Ottorino Barassi, khawatir sampai memutuskan membawa trofi Jules Rimet ke apartemennya.

Dikutip dari The Guardian, kelompok Nazi ternyata sudah mencium gelagat pemindahan trofi Jules Rimet tersebut.

Kelompok Nazi kemudian langsung menggeledah apartemen Barassi pada suatu waktu.

Beruntung bagi Barassi karena kelompok Nazi tersebut tidak cukup teliti menemukan trofi Jules Rimet di apartemennya.

Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Qatar dari Fase Grup hingga Final

Barassi dikabarkan menyimpan trofi Jules Rimet ke dalam kotak sepatu tua dan kemudian diletakkan di bawah kolong tempat tidurnya.

Itu adalah momen pertama trofi Jules Rimet mendapat ancaman dari sekawanan pencuri.

Berlanjut ke tahun 1958, keaslian trofi Jules Rimet sempat diragukan.

Hal itu tidak lepas dari klaim wartawan foto bernama Joe Coyle yang menyebut trofi Jules Rimet lebih tinggi 5 sentimeter ketika dibawa ke Swedia untuk Piala Dunia 1958.

Joe Coyle juga mengklaim bahwa alas trofi Jules Rimet sudah berubah dari versi Piala Dunia 1954.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com