KOMPAS.com - AC Milan tampil dominan atas RB Salzburg pada laga dini hari di Liga Champions, tetapi kualitas serangan mereka pas-pasan. Apa penyebabnya?
AC Milan baru saja menutaskan laga pertama mereka di penyisihan Grup E Liga Champions 2022-2023 melawan RB Salzburg.
Pertandingan Salzburg vs Milan diselenggarakan di Stadion Red Bull Arena, Austria, pada Rabu (7/9/2022) dini hari WIB.
Rossoneri mengincar kemenangan demi start bagus di Eropa. Namun, hasil sempurna ternyata belum berpikah kepada AC Milan.
AC Milan hanya mampu membawa pulang satu poin dari markas Salzburg karena pertandingan berakhir sama kuat 1-1.
Baca juga: Salzburg Vs Milan 1-1, Sinar Leao Tak Cukup Terangi Rossoneri
Milan lebih dulu tertinggal dari Salzburg usai gawang mereka dibobol oleh Noah Okafor pada menit ke-28.
Juara bertahan Serie A itu kemudian menjawab gol Salzburg melalui sepakan Alexis Saelemaekers pada pengujung babak pertama (40').
“Ini hasil yang bagus dengan performa yang cukup, tapi bukan performa level tinggi," kata pelatih AC Milan Stefano Pioli, dikutip dari Football Italia.
"Kami bisa bangkit setelah tertinggal. Mereka memulai laga dengan lebih baik. Kami harus melakukan yang lebih baik," imbuhnya.
Pioli sesungguhnya ingin AC Milan menang, tetapi Salzburg juga tampil cukup baik di hadapan pendukung sendiri.
Baca juga: Hasil Salzburg Vs Milan: Tiang Cegah Rossoneri Menang, Laga Tuntas 1-1
“Itu adalah pertandingan yang sulit dan berjuang keras melawan lawan yang kuat," tutur juru taktik asal Italia itu.
"Kami menginginkan kemenangan, tetapi kami bisa melakukannya dengan lebih baik,” kata Pioli menambahkan.
Dalam laga Salzburg vs Milan, pasukan Stefano Pioli tampak dominan dengan penguasaan bola sebesar 65,1 persen.
65.1% - #ACMilan recorded a 65.1% ball possession percentage, their highest such ratio in a #ChampionsLeague game since 2003-04 (since Opta collected this kind of data). Administration.#SalzburgMilan #uefachampionsleague
— OptaPaolo ???? (@OptaPaolo) September 6, 2022
Akan tetapi, dominasi tersebut tak diimbangi dengan kecakapan Milan dalam menciptakan dan memanfaatkan peluang berbahaya.
Dilihat dari statistik UEFA, Milan melepas 14 tembakan, tetapi hanya tiga yang menemui sasaran dengan satu di antaranya berbuah gol.
Baca juga: Salzburg Vs Milan, Si Banteng Ingin Sakiti Rossoneri dengan Cara Ini