SLEMAN, KOMPAS.com - Hasil baik seperti enggan mendatangi PSS Sleman setiap berlaga di kandang musim ini. Tiga dari empat laga kandang terakhir mereka di Liga 1 2022-2023 berakhir dengan kekalahan.
Terbaru, PSS menelan kekalahan ketiganya musim ini pada pekan ke-7 Liga 1 2022/2023 saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu (27/8) malam.
PSS Sleman tumbang 0-1 berkat gol Silvio Junior pada setengah jam laga.
Pelatih PSS Seto Nurdiantoro sadar tiga kali kalah di kandang adalah hasil yang tidak bisa diterima.
Padahal, mereka tidak pernah kalah saat laga tandang dengan mencatatkan sekali kemenangan dan dua kali seri.
Baca juga: Hasil PSS Vs Persebaya, Untung Ada Silvio Junior
Akibat kekalahan ini, Seto secara mengejutkan menyampaikan rencananya untuk mundur dari kursi kepelatihan.
Namun, keputusan finalnya paling lambat diambil setelah pekan ke-8 melawan Dewa United.
"Saya mohon maaf kepada suporter, ini kekalahan ketiga di home. Ini tidak baik sama sekali. Entah ini karena ketidakberuntungan atau ada sesuatu yang lain yang membuat Maguwoharjo tidak seangker dulu," ujar pelatih berlisensi AFC Pro.
Ia mengatakan, sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk berpisah dengan tim, setidaknya ada tiga hal yang akan jadi pertimbangan.
Pertimbangan pertama soal keputusan dan dukungan keluarga. Kemudian, keputusan akhir evaluasi dari manajemen. Terakhir hasil pertandingan kontra Dewa United.
"Tentang hasil, saya yang tanggung jawab. Entah itu berlanjut di sini atau tidak, tunggu saja keputusannya dalam seminggu ke depan. Namun, bisa saja sebelum saya mengeluarkan statement, manajemen duluan yang mengeluarkan statement," ucap pelatih kelahiran Kalasan, Sleman.
"Buat saya, semua dukungan berasal dari keluarga, yaitu anak dan istri saya. Jadi, kita tunggu saja, apakah akan mengakhiri atau tidak. Kalau saya masih bertugas lawan Dewa United dan hasilnya bagus, mungkin masih," imbuhnya.
Baca juga: PSS Sleman Vs Persebaya: BCS dan Bonek Bersahut Chants, Maguwoharjo Bergemuruh
Pada laga ini, PSS sudah tampil spartan dengan menyerang habis-habisan pertahanan Persebaya.
Sebanyak 20 tembakan yang dilepaskan tim berjuluk Super Elja tersebut empat kali lebih banyak daripada tim tamu yang cuma melepaskan enam tembakan.
Namun, efektivitas mengonversi peluang jadi pembeda yang sangat besar di laga tersebut.