Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga Premier Ukraina, Semua Stadion Harus Miliki Tempat Perlindungan Bom

Kompas.com - 24/08/2022, 21:02 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Kompetisi sepak bola di tengah berkecamuknya perang sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina membuat penyelenggara Liga Premier Ukraina menetapkan syarat ini.

"Semua stadion harus memiliki tempat perlindungan bom," ucap Andriy Pavelko, kepala Asosiasi Sepak Bola Ukraina, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Untuk memulai Liga, kata Pavelko, pertandingan hanya akan dimainkan di Kyiv, wilayah sekitarnya dan dua provinsi barat dekat perbatasan.

"Tapi, jadwal itu itu mungkin berubah nanti," kata Pavelko.

Setiap kali sirene serangan udara berbunyi, kejadian sehari-hari di sebagian besar wilayah, permainan akan dihentikan agar para pemain dan ofisial pertandingan berlindung di ruang bawah tanah sampai semua aman, ucap Pavelko menerangkan.

Baca juga: Liga Premier Ukraina, Laga Pembuka Menanti Sirene Serangan Udara

Kondisi semacam itu, membuat beberapa pemain seperti gelandang Shakhtar Taras Stepanenko khawatir tentang bagaimana mereka akan menjaga otot mereka tetap hangat dalam permainan yang terputus dengan istirahat panjang.

"Akan sulit jika berlangsung lebih dari satu jam. Mungkin mereka harus menyiapkan beberapa sepeda (pelatihan) untuk kami," kata Stepanenko.

Pejabat militer akan hadir di setiap pertandingan.

Kemudian, jika sirene serangan udara berlangsung lebih dari satu jam, para pejabat militer itu akan berunding dengan wasit untuk memutuskan apakah akan menunggu atau menunda pertandingan sepenuhnya, kata Pavelko.

Pavelko mengatakan perang tidak hanya menghancurkan fasilitas, tetapi juga menghancurkan masa depan ribuan pemain sepak bola muda berbakat.

"Ini bukan hanya tentang kehilangan stadion. Ini tentang seluruh generasi pesepak bola yang tidak akan bisa berkembang," pungkas Andriy Pavelko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com