Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Pelatih Vietnam soal Wacana Indonesia Gabung EAFF: Tidak Masuk Akal

Kompas.com - 22/07/2022, 14:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber Soha.vn

KOMPAS.com - Mantan pelatih Vietnam, Nguyen Thanh Vinh, mengatakan bahwa wacana Indonesia bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) tidak masuk akal. 

Wacana Indonesia ingin meninggalkan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) untuk bergabung ke EAFF bermula dari hasil Piala AFF U19 2022

Indonesia tidak puas dengan hasil pertandingan Vietnam vs Thailand pada matchday terakhir Grup A Piala AFF U19 2022 yang berakhir imbang 1-1. 

Hasil pertandingan itu membuat Indonesia tersingkir dan tidak lolos ke semifinal walaupun mampu mengalahkan Myanmar dengan skor telak 5-1.

Baca juga: Soal Wacana Indonesia Gabung ke EAFF, Eks Pelatih Thailand Kritik PSSI

Situasi tersebut bisa terjadi karena Indonesia kalah head-to-head dengan Vietnam dan Thailand meski memiliki poin sama di klasemen akhir Grup A Piala AFF U19 2022. 

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) lalu menduga Vietnam dan Thailand tidak menjunjung sportivitas. 

Sebab, usai Vietnam menyamakan kedudukan pada menit ke-76, kedua tim tampak hanya memainkan bola sambil menunggu pertandingan berakhir. 

PSSI lalu mengirim surat protes ke AFF soal dugaan match fixing dalam pertandingan Vietnam vs Thailand tersebut. 

Baca juga: PSSI Hitung Untung-Rugi jika Pindah Federasi dari AFF ke EAFF

Di sisi lain, permintaan agar PSSI pindah dari AFF ke EAFF juga bermunculan. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sudah menyatakan bahwa PSSI telah berkomunikasi dengan EAFF. 

Situasi ini pun mendapat perhatian dari eks pelatih timnas Vietnam, Nguyen Thanh Vinh. Dia menilai protes Indonesia soal hasil pertandingan dan wacana ingin bergabung ke EAFF tidak masuk akal. 

"Indonesia sangat tidak masuk akal untuk mengkritik hasil imbang Vietnam U19 dan Thailand U19 pada babak penyisihan grup Piala AFF U19. Ini pertandingan normal di mana kedua pihak bisa seri atau menang-kalah," kata Nguyen Thanh Vinh, dilansir dari media Vietnam, Soha

"AFF mungkin juga melihatnya sebagai laga biasa, tidak ada masalah di sana, sehingga mereka tidak terburu-buru menanggapi keluhan dari pihak Indonesia. Jika Indonesia berpegang pada hal ini untuk keluar dari AFF dan bergabung dengan EAFF, sangat tidak masuk akal," ucap dia.

Baca juga: Menilik Peta Kekuatan EAFF yang Jadi Opsi Indonesia jika Keluar dari AFF

"Dalam beberapa tahun terakhir, turnamen sepak bola di Asia Tenggara sudah digelar cukup bagus, jarang menimbulkan kontroversi. Namun, sepak bola punya banyak masalah. Jika Indonesia bergabung dengan EAFF dan ada kontroversi lagi, apakah mau pergi?," tuturnya. 

Lebih lanjut, Nguyen Thanh Vinh juga menilai bahwa sepak bola Asia Tenggara menjadi tempat yang cocok untuk Indonesia berkembang daripada di Asia Timur. 

"Tidak mudah bagi Indonesia untuk keluar dari AFF dan masuk ke EAFF. Namun, jika mereka melakukannya, itu belum tentu hal yang bagus secara profesional," ucap Nguyen Thanh Vinh. 

"Tingkat kualifikasi di (sepak bola) Asia Tenggara lebih cocok untuk Indonesia. Akan lebih baik untuk mereka jika mengikuti tantangannya, berjuang, dan berkembang," kata dia. 

"Di Asia Timur, ada tim yang jauh lebih lemah (Hong Kong, Chinese Taipei) dan yang lebih kuat (Korea Selatan, Jepang, China, Korea Utara). Bersaing di sana akan sulit untuk Indonesia berkembang di Asia Tenggara," tutur Nguyen Thanh Vinh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Soha.vn
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com