Piala Presiden 2022 Buka Kesempatan Unjuk Gigi Singa Muda Arema FC

KOMPAS.com – Talenta muda, Arkhan Fikri, berpeluang menuai debut bersama Arema FC di laga ketiga Grup D Piala Presiden 2022 melawan Persikabo 1973 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (19/6/2022) malam.

Manajer Arema FC, M. Ali Rifki, mengatakan bahwa Arkhan Fikri yang diperkenalkan beberapa hari lalu, sudah terdaftar sebagai bagian tim di turnamen pramusim Piala Presiden 2022.

Keputusan kini tinggal di tangan pelatih Singo Edan, Eduardo Almedia, untuk menurunkan Arkhan Fikri atau tidak.

“Dia kami kontrak untuk tim senior. Dan sudah jauh-jauh hari kami daftarkan untuk Piala Presiden 2022. Karena sudah didaftarkan, insya Allah bisa main,” tutur Manajer Arema FC, M. Ali Rifki.

Arkhan Fikri sebetulnya bisa dibilang dalam kondisi siap main. Ia baru saja pulang dari Perancis membela timnas Indonesia U19 di Toulon Cup 2022 yang berakhir 12 Juni lalu.

Baca juga: Penyerang Arema FC Pengganti Fortes Datang 21 Juni, tapi Disimpan sampai 1 Juli

Arkhan Fikri juga selalu mendapatkan kesempatan bermain selama di sana, sehingga tidak ada masalah dari segi kesiapan.

Atas dasar itu pula, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, langsung mengizinkan Arkhan Fikri berlatih bersama tim senior.

Ia yakin pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu bisa mengimbangi Dendi Santoso dkk melahap program latihan yang diberikan.

“Saya sudah lihat beberapa pertandingannya di Toulon. Jadi sekarang dia baru berlatih dengan tim senior,” ujar sang pelatih asal Portugal.

Baca juga: Presiden Arema FC Guyur Timnas Indonesia dengan Bonus Setengah Miliar Rupiah

Arkhan Fikri sebetulnya punya proyeksi yang bagus untuk tampil di tim berjuluk Singo Edan, baik itu sebagai pemain yang turun sejak menit awal, atau sebagai pemain pengganti.

Namun, sebelum berpikir menurunkan Arkhan Fikri di laga pamungkas, Eduardo Almeida berharap sang pemain dapat memperlihatkan kualitasnya selama di latihan.

“Selama dia di latihan, saya belum meminta hal-hal spesifik. Saya belum tahu apa-apa dan belum bisa beri penilaian,” kata Eduardo Almeida mengakhiri.